LIBATKAN Allah saat ada masalah. Orang hidup itu pasti ada masalahnya. Namanya juga hidup di dunia, pasti ada ujiannya.
Tidak ada seorang manusiapun yang tidak memiliki masalah. Tidak ada seorangpun yang luput dari ujian.
Jadi, kita hidup di dunia ini pasti ada ujian, pasti memiliki masalah, untuk apa ujian dan masalah itu?
Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha menjelaskan, masalah ada untuk melatih kita agar bersabar, melatih kita untuk mensyukuri apa yang sudah kita miliki serta melatih kita untuk pasrah kepada Allah dan senantiasa dekat dengan-Nya.
Terkadang kita sulit dekat dengan Allah saat kita dalam kondisi lapang namun kita akan mudah sekali dekat dengan Allah saat kita sedang diuji-Nya.
Semua kesabaran dan kedekatan kita dengan-Nya saat kita susah itu akan Allah ganjar dengan pahala yang luar biasa besarnya yang kadang pahala itu tidak bisa kita dapatkan dengan ibadah tapi hanya bisa kita dapatkan dengan bersabar atas ujian-Nya.
Terkadang kita merasa berat atas ujian yang kita hadapi. Sebenarnya, ujiannya tidak seberapa berat tapi kita aja yang lebay merasa seolah-olah ujian yang kita alami adalah ujian terberat. Kita merasa menjadi manusia paling sengsara di dunia.
Lebay, iya memang lebay tapi itu sering terjadi pada diri kita, bukan?
Baca juga: Skenario Allah itu Indah
Libatkan Allah saat Ada Masalah
Orang lain menghadapi ujian sebagaimana yang kita hadapi, mereka biasa saja tuh menjalaninya, tapi saat kita yang menghadapi ujian yang sama, stress tingkat dewa, hehehe.
Kenapa stress tingkat dewa, ya karena kita tidak berpikir masih banyak orang lain yang ujiannya lebih berat daripada yang kita alami.
Lihatlah di belahan bumi yang lain, para korban perang. Bagaimana luar biasa beratnya ujian yang mereka alami.
Datanglah ke rumah sakit banyak sekali orang sakit yang terkapar tak berdaya. Telusuri sudut-sudut kota, kita akan menemukan banyak kehidupan kaum kumuh yang akan membuat hati miris.
Kenapa kita bisa-bisanya stress tingkat dewa? Karena kita hanya mengandalkan diri kita sendiri, mengandalkan pikiran kita sendiri, hanya mengandalkan mahkluk-Nya.
Kita begitu sombong, tidak membutuhkan Tuhan Pencipta Alam Semesta. Kita sombong enggan melibatkan Allah untuk menolong kesusahan yang kita alami.
Kita terlalu pede untuk menyelesaikan masalah kita sendiri. Kita terlalu memaksakan diri, seolah-olah kita yang menyelesaikan masalah padahal bukan kita yang menyelesaikan masalah lho, tapi Allahlah yang menyelesaikan masalah.
Tatkala harapan tidak sesuai kenyataan, kitapun akan stress dan depresi.
Bereskan hubunganmu dengan Allah maka Allah akan membereskan urusanmu, begitulah kira-kiranya.
Sahabat Ali bin Abi Thalib pernah mengajarkan kepada kita:
“Barangsiapa membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya. Barangsiapa membereskan urusan akhiratnya, niscaya Allah akan membereskan baginya urusan dunianya. Barangsiapa selalu menjadi penasihat yang baik bagi dirinya, niscaya Allah akan menjaganya dari segala bencana”.
Biasanya kalau kita sedang punya masalah, entah masalah dengan suami/istri, anak yang sedang sakit, masalah dengan orang tua/mertua, masalah dengan tetangga/teman, masalah ekonomi atau apapun itu maka yang pertama, perhatikan ibadah kita, dari sholat, mengaji, sedekah, dan semua amal ibadah kita itu biasanya ikut berantakan.
Sholat yang sebelumnya tepat waktu jadi tertunda, muncul kemalasan dalam bersedekah, ngaji Al Quran juga malas karena selalu ingat masalah yang saat itu sedang dihadapi.
Seharusnya kan tidak seperti itu, di saat ada masalah maka kita tidak boleh jauh-jauh dari yang menyelesaikan masalah, bukan malah menjauhi. Lha, kalau menjauhi bagaimana masalah bisa selesai?
Libatkanlah Allah saat ada masalah, terkadang kita sendiri yang sombong tidak mau melibatkan Allah dalam setiap masalah yang kita hadapi, tanpa berdoa kepada-Nya, tanpa ikhtiar ibadah yang lain.
Banyak lho orang yang mendapatkan ujian yang jauh lebih berat daripada yang sekarang kita hadapi tapi kenyataannya mereka bisa sabar, enjoy, senang, tidak stress karena mereka dekat dan yakin atas semua yang Allah takdirkan, itulah sikap yang terbaik.
Selama kita berada di jalan-Nya, maka apapun rencana Allah kepada kita itu terbaik.[ind]