ChanelMuslim.com – Sahabat Muslim, bagaimana cara alkohol merusak liver? Tentu kita ketahui, minuman beralkohol dilarang untuk dikonsumsi oleh muslim. Ternyata terbukti, minuman ini dapat merusak kesehatan kita. Yuk, ketahui bagaimana cara alkohol mempengaruhi kesehatan liver.
Liver atau hati merupakan organ terbesar kedua dalam tubuh manusia, yang cara kerjanya cukup kompleks. Dalam menjalankan tugasnya, hati berfungsi untuk memproses apa yang dikonsumsi tubuh, menyaring zat racun yang terkandung dalam darah, mengatur metabolisme gula, dan membantu melawan infeksi. Namun, proses tersebut dapat terganggu apabila kamu terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Mengapa bisa demikian?
Ya, selain merokok, kebiasaan lain yang juga dapat memunculkan dampak buruk bagi tubuh adalah mengonsumsi alkohol. Perlu diketahui bahwa hati merupakan organ yang mampu memperbaiki dan meregenerasi sel baru ketika terjadi kerusakan.
Namun, ketika kita mengonsumsi alkohol berlebihan, kemampuan hati untuk melakukan regenerasi akan terganggu, sehingga akan timbul kerusakan liver yang cukup parah.
Salah satu gangguan liver yang umum terjadi sebagai dampak konsumsi alkohol berlebihan adalah penyakit perlemakan hati atau juga dikenal dengan sebutan alcoholic fatty liver.
Baca Juga: Mengenal Fatty Liver, Makanan yang Bisa dan Tidak Bisa Dikomsumsi
Cara Alkohol Merusak Liver
Dilansir dari Halodoc, saat masuk ke dalam tubuh, alkohol akan mengikuti aliran darah menuju liver. Ketika mencerna alkohol ini lah, beberapa sel dalam hati akan rusak dan mati. Jika terus-menerus dikonsumsi, liver tidak lagi bisa melakukan tugasnya untuk mencerna lemak. Akibatnya, lemak akan mengalami penumpukan dan terjadilah fatty liver.
Perlu diketahui juga bahwa penyakit perlemakan hati ini termasuk dalam penyakit degeneratif. Artinya, gejala umumnya tidak akan terasa hingga penyakit sudah memasuki stadium kronis.
Lebih lanjut, jika kebiasaan minum alkohol ini tidak dihentikan, tingkat keparahan penyakit fatty liver akan berpotensi mengalami peningkatan menjadi hepatitis alkoholik dan sirosis, sebagai tahapan paling akut dari kelainan fungsi hati akibat alkohol.
Gejala yang timbul ketika fatty liver sudah cukup parah adalah pembengkakan pada bagian kaki dan perut, penurunan berat badan secara drastis, menguningnya kulit dan mata, hingga muntah darah.
Pada tahapan kronis, pengidap akan mengalami koma, dan berujung pada kematian. Itulah mengapa konsumsi alkohol berlebihan sangat tidak disarankan. Batas maksimal konsumsi alkohol yang berkaitan dengan penyakit fatty liver pada laki-laki adalah lebih dari 80 gram, dan 40 gram untuk wanita setiap harinya. Bagi muslim, tentu saja, dilarang sama sekali untuk meminum sedikit pun minuman beralkohol ini.
Baca Juga: Waketum Persis: Minuman Keras adalah Induk Segala Kejahatan
Mengobati Alcoholic Fatty Liver
Tidak ada terapi khusus untuk penyakit perlemakan hati alkoholik. Terapi utama yaitu berhenti minum alkohol, nutrisi yang cukup, dan istirahat total di tempat tidur terbukti efektif untuk mengurangi gejala. Transplantasi liver mungkin diperlukan apabila kerusakan hati sudah sampai ke tahap sirosis dan gejala tidak membaik dengan puasa alkohol.
Namun, berhenti meminum alkohol tidaklah mudah, sekitar 70 persen pengidap kerusakan hati karena alkohol merupakan seorang pecandu alkohol. Gejala withdrawal alias sakau biasanya muncul dalam 48 jam pertama setelah berhenti minum alkohol, dan biasanya membaik dalam waktu 3-7 hari.
Ketika sudah berhenti minum, kadang dibutuhkan terapi psikologi agar pengidap tidak minum alkohol kembali, dan jika dirasa belum efektif, dokter akan meresepkan beberapa obat untuk membantu agar pengidap tidak meminum alkohol lagi.
Itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana alkohol memengaruhi kesehatan liver. Penjelasan ini membuktikan bahwa Allah Subhanahu wa taala menyayangi hamba-Nya dengan melarang meminum miras atau minuman beralkohol karena memang dapat merusak kesehatan. MaasyaAllah.[ind]