BUAH pare banyak mengandung vitamin C dan vitamin A. Buah yang masih muda lebih banyak kandungan vitamin C nya dibandingkan dengan buah tua.
Tetapi kadar vitamin A nya lebih sedikit. Sebaliknya buah yang tua banyak mengandung vitamin A tetapi minim vitamin C.
Buah pare merupakan antidiabetes yang hebat. Senyawa karantin yang dimiliki oleh buah pare mampu menurunkan kadar gula darah dalam waktu cukup singkat.
Baca juga: Tomat Memiliki Komponen Zat Gizi Cukup Lengkap dan Baik
Ketahui, Buah Pare Mengandung Vitamin C dan Vitamin A
Penelitian lain menyatakan bahwa pare juga mengandung senyawa yang mampu menurunkan kadar gula dalam plasma yakni polipeptida P dan visin.
Bagi penderita diabetes dapat mencoba tumis pare atau sari buah jus pare, tentu saja tanpa ditambah gula atau bahan lain yang mengandung gula.
Fitokimia yang berperan sebagai antidiabetes terdapat pada daging buah yang pahit. Karena itu, jika akan mengolah pare, sebaiknya jangan terlalu lama diremas-remas dengan garam agar bahan aktifnya tidak larut.
Jika tidak suka, pare dapat ditumis bersama dengan tempe yang terbukti dapat mengurangi rasa pahit yang berlebihan.
Selain zat gizi, buah pare juga mengandung mineral cukup dominan yang sangat menguntungkan sebagai penurun tekanan darah tinggi.
Daun, akar, dan buah peria secara tradisional telah digunakan oleh masyarakat dunia untuk obat berbagai penyakit.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Daun pare diyakini dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi cacingan, luka, abses, penyakit hati atau lever, demam, bisul, terlambat haid, sembelit, sifilis, kencing nanah, serta menambah selera makan, melancarkan pengeluaran ASI, dan menyuburkan rambut pada anak balita.
Sedangkan akarnya dapat digunakan untuk pengobatan disentri amuba dan wasir. Lalu bijinya dapat digunakan untuk pengobatan cacingan, impotensi dan kanker.
Buah pare telah digunakan sebagi obat untuk penyembuhan penyakit diabetes mellitus, penyakit kulit menahun dan HIV.
Buah pare juga mengandung senyawa bioaktif yang dapat mengurangi tingkat fertilitas atau kesuburan seseorang. Oleh karena itu, beberapa masyarakat secara tradisional telah menggunakan buah pare sebagai agen kontrasepsi alami untuk mengendalikan angka kelahiran. [Din]