ChanelMusim.com- Sekilas pembalut akan terlihat hampir sama satu dengan yang lain. Tapi, jangan sampai salah pilih, lho. Salah satu cara mengenali pembalut berbahaya adalah dengan membaca bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
Dilansir dari Alodokter, penggunaan pembalut yang mengandung zat tertentu tidak hanya dapat menyebabkan iritasi, tapi juga diyakini dapat membahayakan kesehatan organ intim. Oleh karena itu, mari kenali ciri-ciri dari pembalut berbahaya.
Baca Juga : Mengenali Penyakit Mental Illnes pada Remaja
Cermati dalam memilih dan mengenali bahan pembalut
Gas klorin
Gas klorin biasa digunakan dalam proses pemutihan. Penggunaan klorin dalam proses pembuatan pembalut wanita dianggap tidak aman, karena gas klorin dapat menghasilkan dioksin yang bersifat karsinogenik, yaitu berpotensi menyebabkan kanker.
Pewarna tambahan
Beberapa produsen pembalut menambahkan zat pewangi pada produk pembalut yang diproduksinya karena diyakini dapat menyamarkan bau darah saat menstruasi.
Padahal, penambahan zat pewangi pada produk pembalut tidak diperlukan. Selain efektivitasnya tidak terbukti, penambahan zat pewangi pada pembalut justru dapat menyebabkan iritasi kulit pada area kewanitaan.
Pestisida
Mungkin bahan ini tidak tercantum pada kemasan produk. Namun, beberapa pembalut ternyata mengandung pestisida.
Pembalut yang mengandung pestisida dianggap membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan reaksi alergi berupa gatal, kemerahan, nyeri, dan bengkak.
Pewarna
Produk yang digunakan pada daerah sensitif wanita seharusnya tidak mengandung pewarna. Itulah sebabnya, pembalut yang mengandung pewarna dianggap berbahaya dan tidak dianjurkan.
Karena adanya kekhawatiran pembalut di Indonesia mengandung klorin, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyatakan bahwa kadar klorin yang terkandung pada pembalut yang beredar di pasaran masih dalam batasan yang aman.
Perhatikan hal ini saat menggunakan pembalut
Meski kamu menggunakan pembalut yang sudah dinyatakan aman, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan kesehatan saat menggunakan pembalut yaitu:
Menjaga kebersihan organ intim
Saat sedang menstruasi, jagalah kebersihan organ intim dengan mengganti pembalut setiap 3-4 jam. Ganti pembalut lebih sering jika mengalami perdarahan yang banyak.
Tujuannya adalah untuk menghindari perkembangan bakteri dan bau tidak sedap.
Selain itu, selalu bersihkan organ intim dengan air yang mengalir sewaktu mengganti pembalut, saat mandi, setiap kali habis buang air kecil atau buang air besar.
Memilih pembalut dengan daya serap yang sesuai
Pilih pembalut yang daya serapnya sesuai dengan jumlah darah yang keluar saat menstruasi. Penggunaan pembalut dengan daya serap ekstra saat menstruasi tidak disarankan, karena akan membuat Anda jarang mengganti pembalut. Hal ini dapat memicu terjadinya infeksi.
Ketika memilih pembalut, perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Jika kamu ragu atau khawatir, gunakan pembalut dari kain katun yang dapat dicuci atau menstrual cup sebagai alternatif.[Ind/Wld].