GAYA hidup dan kebiasaan sehari-hari yang tidak sehat dapat memunculkan efek kumulatif yang memengaruhi tingkat energi hingga kesuburan.
Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat dapat secara diam-diam mengganggu keseimbangan, memengaruhi kesehatan reproduksi jauh sebelum gejala yang terlihat muncul.
Di antara pola hidup yang tidak sehat adalah tidur yang tidak teratur dapat memengaruhi hormon yang bertanggung jawab atas kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Ketika kurang tidur, kualitas sperma juga menurun. Ketika kurang tidur atau tidurnya tidak teratur, otak menghasilkan kadar hormon yang lebih rendah yang mendukung ovulasi dan perkembangan sperma.
Bagi mereka yang bekerja shift malam atau banyak menggunakan layar di malam hari untuk berhati-hati, karena kebiasaan ini dapat memberikan tekanan tambahan pada sistem reproduksi. Kebiasaan makan juga memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat bisa Jaga Kulit Tetap Segar dan Bercahaya Alami
Gaya Hidup Tidak Sehat bisa Munculkan Efek Kumulatif yang Pengaruhi Tingkat Energi
Diet rendah makanan segar dan tinggi makanan olahan dapat berdampak negatif pada kualitas sel telur dan sperma, secara bertahap mengganggu keseimbangan hormon yang dibutuhkan untuk kesuburan.
Sebaliknya, untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, protein, dan lemak sehat secara teratur yang dapat membantu mengurangi angka kesuburan sebesar 10–15 persen.
Stres dapat memengaruhi turunnya hormon reproduksi. Wanita dengan tingkat stres tinggi memiliki risiko dua kali lipat mengalami menstruasi tidak teratur.
Pada pria, stres kronis dapat mengurangi testosteron dan menyebabkan penurunan jumlah sperma sebesar 20–30 persen.
Selain itu pentingnya bergerak karena duduk terlalu lama dapat berdampak negatif pada organ reproduksi dan mengurangi peluang keberhasilan dalam hal kesuburan.
Penurunan aliran darah ke organ reproduksi menyebabkan penambahan berat badan di sekitar area perut. Menjaga gaya hidup aktif adalah hal yang baik. Duduk lebih dari 5 jam/hari dikaitkan dengan penurunan motilitas sperma.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kebiasaan buruk lainnya yang bisa menurunkan kesuburan adalah alkohol, tembakau dan kafein. Menurut dokter, alkohol memengaruhi hati, dan hati memiliki pengaruh signifikan terhadap pengaturan hormon. Konsumsi alkohol berlebihan mengurangi kesuburan hingga 18 persen.
Sementara tembakau memengaruhi aliran darah, dan merusak sel telur dan sperma. Pria yang merokok memiliki jumlah sperma 10–17 persen lebih rendah dan fragmentasi DNA yang lebih tinggi.
Kopi juga dapat mengganggu keseimbangan hormon. Mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein/hari (2–3 cangkir) dapat menunda pembuahan.
Namun bagi perempuan, risikonya bahkan lebih besar, sehingga sangat penting untuk mengurangi kebiasaan seperti merokok. Perempuan yang merokok memiliki risiko infertilitas dua kali lebih besar.
Mengurangi konsumsi zat-zat tersebut dapat menghasilkan perbaikan yang nyata. Siklus menstruasi yang lebih sehat dan parameter sperma yang lebih baik dapat terlihat dalam waktu 8-12 minggu. [Din]




