ASAM amino merupakan salah satu nutrisi penting yang berperan besar dalam perkembangan dan fungsi otak manusia.
Senyawa ini menjadi komponen utama pembentuk struktur otak serta berperan dalam pembentukan zat penghantar rangsang saraf atau neurotransmiter yang bekerja pada sambungan antar sel saraf.
Melalui perannya tersebut, asam amino berkontribusi dalam meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kesalahan berpikir, serta mendukung kelincahan dan ketajaman mental.
Secara umum, terdapat 20 jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh.
Dikutip dari buku Aneka Makanan Minuman untuk Mencerdaskan Otak Bayi karya Anidya Kedasih, Asam amino dikelompokkan menjadi dua, yaitu asam amino non-esensial dan asam amino esensial.
Asam amino non-esensial berjumlah 12 jenis dan dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sementara itu, 8 jenis asam amino esensial tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus diperoleh melalui asupan makanan.
Asam amino memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh, antara lain:
- Menjadi penyusun utama protein, termasuk enzim yang berperan dalam berbagai reaksi biokimia.
- Berfungsi sebagai kerangka dasar pembentukan senyawa metabolisme penting seperti vitamin, hormon, dan asam nukleat.
- Mengikat logam-logam tertentu yang diperlukan sebagai kofaktor dalam reaksi enzimatik.
Asam amino diperoleh dari protein yang berasal dari makanan.
Protein merupakan senyawa organik yang tersusun dari satu atau lebih asam amino.
Dalam proses pencernaan, protein diuraikan menjadi asam amino agar dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Seluruh sel hidup mengandung protein, dan senyawa ini memiliki konsentrasi tinggi pada jaringan otot.
Fungsi Asam Amino dalam Kecerdasan Manusia
Selain itu, protein juga menyusun kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim, serta berbagai organ dalam tubuh, sehingga keberadaannya sangat esensial bagi kelangsungan hidup.
Asam amino non-esensial adalah asam amino yang dapat diproduksi oleh tubuh, di antaranya:
- Tirosin, yang disintesis dari fenilalanin, berperan dalam mendukung kinerja mental dan fisik, terutama saat tubuh berada dalam kondisi tertekan. Tirosin dapat ditemukan pada hati ayam, keju, alpukat, pisang, ikan, dan daging.
- Sistein, meskipun non-esensial, memiliki struktur yang mirip dengan metionin dan banyak terdapat pada cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, gandum, dan produk serealia.
- Serin, pertama kali diisolasi dari protein sutra, berperan dalam berbagai proses metabolisme sel.
- Prolin, dikenal sebagai salah satu komponen utama penyusun protein.
- Glisin, yang diproduksi tubuh dalam jumlah cukup, banyak ditemukan dalam kolagen dan berperan dalam struktur jaringan ikat.
- Asam glutamat, berfungsi sebagai perangsang saraf dan dikenal luas dalam industri pangan sebagai penyedap rasa dalam bentuk monosodium glutamat (MSG).
- Asam aspartat (aspartat), berperan dalam pembentukan neurotransmiter serta diduga membantu meningkatkan daya tahan terhadap kelelahan.
- Arginin, tergolong asam amino semi-esensial karena kebutuhannya meningkat pada masa pertumbuhan dan kondisi kesehatan tertentu, terutama pada anak-anak.
Baca juga: Pengaruh Stimulasi, Nutrisi, dan Perkembangan Otak pada Balita
- Alanin, banyak ditemukan dalam daging, ikan, susu, telur, dan kacang-kacangan.
- Histidin, bersifat esensial bagi anak-anak karena berperan dalam proses pertumbuhan.
- Glutamin, berfungsi sebagai sumber energi bagi otak dan membantu mengontrol kelebihan amonia dalam tubuh. Senyawa ini secara alami terdapat dalam gandum dan kedelai.
- Asparagin, berperan dalam menjaga keseimbangan sistem saraf dan membantu proses transformasi asam amino.
Asam amino esensial merupakan asam amino yang harus diperoleh dari makanan, antara lain:
- Triptofan, yang berperan dalam pembentukan senyawa penting bagi sistem saraf dan banyak ditemukan pada telur, daging, susu, pisang, dan keju.
- Treonin, terdapat pada susu, daging, ikan, dan biji wijen.
- Metionin, banyak terdapat pada daging, ikan, susu, telur, sayuran tertentu, serta kacang-kacangan.
- Lisin, yang banyak ditemukan pada kedelai, ikan, dan kacang-kacangan, dengan kebutuhan harian sekitar 1–1,5 gram.
- Leusin, tersedia pada makanan berprotein tinggi seperti daging, susu, beras merah, dan kedelai.
- Fenilalanin, berperan sebagai bahan baku pembentukan katekolamin yang penting dalam transmisi impuls saraf dan peningkatan kewaspadaan.
- Valin, terdapat pada produk peternakan serta biji-bijian berminyak seperti kacang tanah dan wijen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa protein hewani seperti daging, susu, telur, keju, dan unggas umumnya mengandung asam amino esensial dalam jumlah yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati.
Namun demikian, kombinasi berbagai sumber protein nabati tetap dapat membantu memenuhi kebutuhan asam amino.
Ikan merupakan salah satu sumber protein yang sangat baik karena memiliki daya cerna tinggi, sekitar 90 persen.
Kandungan protein ikan berkisar antara 15–25 persen per 100 gram dan mengandung hampir seluruh jenis asam amino yang dibutuhkan manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, protein sering dikonsumsi bersama karbohidrat dan nutrisi lain.
Beberapa ahli gizi menyarankan konsumsi protein lebih awal dalam pola makan harian untuk mendukung kondisi mental yang optimal.[Sdz]



