TEKNIK mendengar dan mengikuti alur cerita klien merupakan salah satu basic counseling skill yang harus dimiliki konselor atau kamu yang biasa menerima curhatan teman.
Bagaimana praktik Listening dan Following Skills ini? Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan sebagai berikut.
Salah satu kompetensi penting dari konselor adalah kemampuan mendengarkan pembicaraan klien. Sesungguhnya mendengar (hearing) dan mendengarkan (listening) adalah dua hal yang berbeda.
Mendengar adalah kegiatan menangkap suara, yang tidak dibarengi dengan kesadaran, perhatian serta konsentrasi.
Sedangkan mendengarkan adalah aktivitas menangkap makna yang dilakukan dengan kesadaran, kesengajaan dan penuh konsentrasi.
Menjadi pendengar yang baik berarti memusatkan perhatian terhadap pembicaraan dan berusaha sungguh-sungguh untuk mengerti serta memahami apa yang dimaksud oleh klien.
Devito (2013) menyatakan, mendengarkan (listening) dapat diartikan sebagai suatu proses aktif dari menerima rangsangan (stimulus) pada telinga (aural).
Mendengarkan merupakan tindakan tidak terjadi begitu saja tanpa kesadaran melainkan harus dengan sengaja dilakukan.
Mendengarkan menuntut energi dan komitmen terutama dalam komunikasi interpersonal.
Mendengar merupakan suatu proses fisiologis sementara mendengarkan menyangkut penerimaan stimulus.
Janasz (2009) mengemukakan bahwa untuk memperoleh pesan yang utuh dari pengirim pesan atau sumber, penerima pesan harus melakukan kegiatan mendengarkan dengan menggunakan panca indera secara tepat.
Oleh karena itu, Janasz (2209) menyatakan, dalam mendengarkan secara aktif, perlu diperhatikan tiga dimensi yaitu penginderaan, pengolahan/evaluasi dan respon.
Dalam dimensi penginderaan, proses mendengarkan artinya memperhatikan kata-kata dari isi pesan yang disampaikan dan juga sekaligus menerima tanda-tanda nonverbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah dan sebagainya.
Dalam dimensi pengolahan/evaluasi, proses mendengarkan melibatkan aktivitas mengerti makna yang disampaikan, menafsirkan makna, mengevaluasi bahasa nonverbal serta mengingat pesan yang disampaikan.
Sementara, dimensi respon berarti pendengar memberi signal verbal dan nonverbal kepada pengirim pesan atas apa yang telah didengarnya.
Dengan demikian, keterampilan mendengarkan bukan merupakan aktivitas pasif melainkan aktif.
Menjadi pendengar aktif bukanlah sesuatu aktivitas yang terjadi begitu saja, namun harus dilakukan dengan sepenuh kesadaran.
Baca Juga: Mengenal Teknik Attending dalam Konseling
Belajar Teknik Mendengar dan Mengikuti Alur Cerita
Adapun following skill adalah kemampuan untuk mengikuti alur cerita klien, sebagai hasil dari proses mendengarkan aktif.
Konselor hendaknya berkonsentrasi mendengarkan secara aktif selama klien berbicara. Dengan demikian konselor bisa mengikuti alur cerita, dan tidak perlu meminta klien mengulang cerita dari awal.
Following skill bisa ditunjukkan secara verbal maupun nonverbal.
Secara verbal, bisa ditunjukkan dengan kata-kata yang menunjukkan konselor mengikuti cerita klien. Ditambah dengan bahas tubuh yang mendukung.
“Ya….. ya…… ” (sambil mengangguk-anggukkan kepala)
“Hem……..”
“Lalu….?”
“Selanjutnya? Coba teruskan……”
“Oh, begitu ya…. Kemudian?”
“Oke, baik …….”
“Ya, saya mengerti, lanjutkan………….”,
“Masyaallah…. begitu ya?”
“Luar biasa….”
Following skill yang dimiliki konselor menjamin klien merasa nyaman karena dimengerti dan diperhatikan. Konseling bisa berlangsung efektif.[ind]
BERSAMBUNG.
Bahan Bacaan
1. DeVito, J. A, The Interpersonal Communication Book, 13th Edition, New Jersey, Pearson Education, 2013
2. Janasz, S. C., Dowd, K. O., Schneider, B. Z, Interpersonal Skills in Organizations, 3rd Edition, New York, McGraw Hill, 2009