BETAPA baiknya Allah karena tidak pernah meninggalkan kita. Dari dulu, ketika kita dihimpit kesulitan, kita datang ke Allah dan meminta dihilangkan kesulitan itu.
Ketika kesulitan makin berat menghimpit hingga sesak dada, kita semakin sering meminta. Ternyata kadar intensitas hubungan kita ke Allah tergantung pada kebutuhan kita. Bukankah itu memalukan. Persis seperti saat kita bilang, “Ah datang pas butuh aja.”
Baca Juga: Masih Sering Klaim Kesuksesan dari Diri Sendiri? Ingat, Segala Kebaikan Itu dari Allah
Betapa Baiknya Allah
Allah the most gracius, Allah the most merciful. Dialah sebenarnya alasan kita hidup. Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai anak Adam, mengapa engkau tidak memerhatikan Aku?
Tahukah engkau bahwa engkau berada di dalam pengawasan mataKu dalam kesepian engkau, dan kala nafsu syahwatmu bergejolak. Ingatlah Aku dan mintalah kepadaKu agar Aku cabut nafsu itu dari hatimu dan Aku pelihara engkau dari bermaksiat kepadaKu dan Aku jadikan engkau benci pada perbuatan itu.
Aku mudahkan engkau dalam menaatiKu, Aku jadikan engkau cinta kepada ketaatan serta Aku jadikan dia Indah dalam pandanganmu.
Wahai anak Adam, Aku hanya menyuruhmu dan mencegahmu agar engkau meminta pertolongan hanya kepadaKu dan berpegang erat kepada tali agamaKu, bukan untuk durhaka dan berpaling dariKu. Kalau kau begitu (berpaling dariKu), Aku akan menjauh dari dirimu.
Sesungguhnya Aku tidak memerlukan dirimu, dan kamulah yang memerlukan Aku. Aku telah ciptakan dunia ini dan telah aku mudahkan untuk memenuhi kepentinganmu, tidak lain agar kamu bersiap-siap untuk menemui Ku dan agar kamu mempersiapkan perbekalan darinya, agar kamu jangan berpaling dari Aku dan kekal di atas bumi.
Ketahuilah bahwa negeri akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia ini. Karena itu janganlah engkau pilih yang lain dari yang telah Aku pilihkan untukmu, dan janganlah engkau membenci menemuiKu karena barangsiapa yang benci menemuiKu, Aku pun benci menemuinya dan barangsiapa yang rindu bertemu dengan Aku, Aku pun rindu menemuinya. [MAY/Cms]