PENYAKIT skoliosis biasanya memiliki gejala dari berbagai faktor. Sering merasa pegal di punggung atau melihat bahu tidak sejajar? Jika iya, bisa jadi itu tanda skoliosis.
Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang yang melengkung tidak normal, seperti membentuk huruf “C” atau “S”.
Penyakit tersebut biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin, faktor genetik, dan usia. Kondisi ini biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak.
Meski demikian, orang dewasa tidak menutup kemungkinan mengalami skoliosis, baik karena penuaan maupun tidak terdiagnosis atau mendapatkan penanganan yang tepat sejak kecil.
Akibatnya, keluhan ini baru muncul saat usia dewasa. Penanganan skoliosis di usia dewasa sangat bergantung pada tingkat kelengkungan tulang belakang. Kondisi ini dapat diketahui setelah dokter melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Baca juga: Kecepatan Langkah kaki bisa Pengaruhi Irama Jantung
Beberapa Gejala dari Penyakit Skoliosis yang Perlu Kamu Ketahui
Pada skoliosis kasus ringan dengan tingkat kelengkungan di bawah 25 derajat, dokter akan melakukan observasi sebagai langkah penanganan utama.
Selanjutnya, skoliosis sedang dengan tingkat kelengkungan antara 25 hingga 45 derajat, penanganan dilakukan dengan alat penyangga (brace).
Tindakan ini diperlukan untuk mencegah kelengkungan semakin buruk dan mengurangi keluhan nyeri. Pasien, lanjutnya, juga disarankan untuk melakukan terapi fisik untuk memperkuat otot tulang belakang, melatih fleksibilitas, memperbaiki postur, dan meredakan nyeri.
Terapi yang dilakukan meliputi peregangan, latihan penguatan otot inti, dan latihan fisik dengan beban rendah, seperti berenang.
Sementara itu, pada skoliosis berat dengan kelengkungan lebih dari 45 derajat, dokter akan melakukan tindakan operasi spinal fusion.
Pada kasus anak, skoliosis ringan biasanya tidak memerlukan penyangga atau pembedahan. Meski demikian, pasien memerlukan pantauan rutin untuk mendeteksi perubahan kelengkungan seiring pertumbuhan anak.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Skoliosis yang dialami orang dewasa tidak selalu sama. Terdapat beberapa jenis skoliosis yang dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya.
Adapun kasus paling umum adalah skoliosis idiopatik yang penyebabnya tidak diketahui, tetapi faktor keturunan turut memengaruhi.
Lalu, ada pula skoliosis kongenital yang terjadi akibat kelainan sejak dalam kandungan. Terdapat pula skoliosis neuromuskular yang disebabkan gangguan saraf dan otot penyangga tulang belakang, seperti pada penderita cerebral palsy atau spina bifida.
Orang dewasa yang mengalami skoliosis dapat mengalami berbagai gejala, seperti nyeri punggung, penonjolan otot atau tulang akibat rotasi tulang belakang, garis pinggang yang tidak sejajar, pinggul tampak tinggi sebelah, dan penurunan tinggi badan akibat perubahan postur.
Dalam kasus yang parah, skoliosis dapat mengakibatkan kesulitan bernapas dan rasa kenyang lebih cepat karena perubahan pada volume rongga dada dan perut. [Din]