LANGKAH penanganan hepatitis misterius menjadi sangat penting untuk kita ketahui, Sahabat Muslim. Pasalnya, penyakit ini dikabarkan bisa menyerang anak-anak.
Kementerian Kesehatan memberikan panduan langkah praktis dalam penanganan penyakit ini yang dirangkum oleh Dokter Decsa yaitu sebagai berikut.
4 Langkah Penanganan Hepatitis Misterius
1. Waspadai gejala awal yang terkait dengan saluran pencernaan
Jika anak menderita diare, mual muntah nyeri perut dan dapat disertai demam ringan, Bunda wajib waspada.
2. Jika muncul gejala awal, jangan panik.
Segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
3. Jangan menunda atau menunggu gejala lanjutan.
Gejala lanjutan yang mungkin terjadi seperti mata kuning atau kulit kuning
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, tidak usah menunggu.
Segera bawa ke rumah sakit agar mendapat penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Hepatitis Akut Pada Anak-Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
View this post on Instagram
Sebelumnya,dr. Ade Rachmat Y, MKedPed, SpA (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia memaparkan kronologi kemunculan hepatitis akut, (Kamis, 12/05/2022).
Ia mengatakan bawah awal mula isu ini disampaikan oleh para dokter yang ada di Alabama yang melaporkan 5 kasus anak terjangkit hepatitis berat ditambah viremia adenovirus pada bulan Oktober hingga November 2021.
Lalu, pada 5 April 2022, kasus yang sama dilaporkan dari UK. Berlanjut pada 8 April 2022, tiga negara lain melaporkan kasus serupa.
Hingga pada akhirnya, 15 April 2022 kasus-kasus hepatitis ini ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) oleh WHO.
Seminggu kemudian, tepatnya tanggal 21 April 2022 telah terkumpul data dari 12 negara, sebanyak lebih dari 170 kasus telah dilaporkan.
Di Indonesia, data dari tanggal 16 hingga 30 April 2022, telah dilaporkan tiga dugaan kasus anak meninggal dunia akibat hepatitis akut.
Pada tanggal 1 Mei 2022, WHO melaporkan sebanyak 228 kasus probable ditambah 50 kasus dalam proses investigasi yang terdapat setidaknya di 20 negara.
Total 163 kasus di UK dilaporkan pada 3 Mei 2022, dan sebanyak 72 persen di antaranya ditemukan Adenovirus.[ind]