• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 29 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Persiapan Bulan Ramadan Itu Bukan di Supermarket

Maret 26, 2021
in Fokus, Khazanah, Unggulan
Persiapan Bulan Ramadan Itu Bukan di Supermarket

Ilustrasi, foto: Sada El Balad

97
SHARES
747
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Persiapan Ramadan itu bukan di supermarket. Bulan Ramadan itu bulan ibadah. Bulan puasa. Bulan Al-Qur’an. Bulan qiyamul lail. Bulan sedekah. Dan, bukan bulan makan-makan.

Ada sisi lain dari bulan Ramadan yang kadang jauh lebih kuat dari sebagai bulan ibadah. Yaitu, bulan yang dipersepsikan sebagai ajang menu makanan dan minuman.

Hal ini mungkin wajar. Karena umumnya orang memahami bulan Ramadan sebagai bulan yang tidak makan dan minum di siang hari. Kata makan dan minum inilah yang akhirnya menjadi lebih dominan dari bulan Ramadan.

Baca Juga: Lima Persiapan Ramadan

Seolah kalau tidak memperhatikan unsur makan dan minum ini, bulan Ramadan bisa begitu menyiksa. Bisa membuat badan kurus kering. Bisa menjadikan tubuh sakit-sakitan. Dan lainnya.

Perhatikanlah gencarnya ragam iklan saat menjelang Ramadan. Selalu yang dibidik adalah makan dan minum.

Aneka tayangan jenis makanan dan minuman nyaris selalu tampil setiap saat. Dan tayangan tersebut dikesankan sebagai kelaziman Ramadan.

Perhatikan pula dua pekan menjelang Ramadan. Ada dua tempat yang begitu ramai. Selain makam untuk ziarah, tempat yang selalu begitu favorit adalah supermarket.

Di tempat ini, antrian kasir bisa begitu panjang.

Apa yang mereka kejar di tempat serba ada itu? Apalagi kalau bukan aneka jenis makanan dan minuman. Seolah iklan sukses membimbing mereka ke jalan yang “lurus”.

Selama masih ada uang, silakan borong makanan dan minuman. Karena, bulan puasa sudah di depan mata. Bulan yang rasa laparnya luar biasa. Bulan yang rasa hausnya tak terkira.

Ayo, siapkan makanan dan minuman sebanyak-banyaknya, agar lapar dan haus Anda bisa terobati.

Kesenjangan Tujuan dan Persiapan Ramadan

Persepsi tentang Ramadan seperti itu akhirnya melunturkan tujuan datangnya Ramadan. Padahal, Ramadan bukan datang untuk program relaksasi perut.

Bukan pula sebagai ajang menu dan gizi. Melainkan, sebagai bulan ibadah.

Lalu, di mana bulan ibadahnya kalau yang dipersiapkan justru soal makan dan minum. Kalau sebagai bulan ibadah, yang patut disiapkan adalah ruhani,

bersih-bersih diri dan lingkungan, perlengkapan shalat dan mushaf, kebersihan ruangan shalat, kamar mandi, serta pembiasaan puasa dan ringan kaki menuju masjid.

Pertanyaannya, kenapa bisa terjadi kesenjangan itu? Inilah yang baiknya menjadi renungan bersama semua keluarga.

Bagaimana mungkin Ramadan yang diajarkan sebagai panen pahala, lomba kebaikan, dan pensucian jiwa; bisa terbungkus kuat menjadi bulan makanan dan minuman.

Sebenarnya, ada rasa kontradiksi antara Ramadan sebagai bulan puasa dan ibadah dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang namanya bulan puasa mestinya mengecilkan anggaran rumah tangga.

Tapi kenyataannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa bulan Ramadan sebagai bulan paling boros anggaran. Peningkatannya bahkan bisa tiga kali lipat dari bulan biasanya.

Dampaknya, para pimpinan keluarga energinya jadi lebih terkuras ke soal materi. Bukan lagi soal ruhani dan semangat ibadah. Ah, betapa rendahnya Ramadan kalau berujung seperti itu.

Baca Juga: Persiapan Ruhani Menuju Ramadan

Benahi Sindrom Perut Lapar

Puasa itu tidak membuat tubuh menjadi sakit. Sebaliknya, justru menjadi sehat. Karena dengan puasa, ada proses alami detoks atau pembersihan tubuh dari segala racun yang mengendap.

Puasa yang baik juga membersihkan lemak tubuh yang berpotensi menjadi bahaya.

Jika puasa dijalankan secara benar, semua itu akan menjadi berkah buat kesehatan tubuh. Bukan sebaliknya. Seolah-olah, puasa sebagai perubahan jadwal makan dan minum. Yang tadinya dilakukan siang hari, diubah menjadi malam hari.

Porsinya sama sekali tidak dikurangi. Bahkan ditambah. Karena esok paginya kita akan merasa lapar lagi. Jadi, mumpung masih malam, penuhi perut kita sepenuh-penuhnya.

Dan isi dengan aneka minuman sebanyak-banyaknya.

Apa yang akan terjadi? Puasa seperti ini akan menjadikan orang hanya mampu stabil pada kurang lebih tujuh hari saja. Jangankan semangat ibadah yang berlipat-lipat, untuk aktivitas rutin saja sudah mengendur.

Yang muncul adalah semangat tidur yang begitu konsisten.

Setelah tujuh hari, masjid dan mushola akan kembali normal seperti biasa. Tidak lagi luber saat di hari pertama dan kedua. Mushaf Al-Qur’an pun sudah kembali ke “sarang”nya.

Pekan-pekan berikutnya lagi-lagi soal materi. Bukan lagi makanan dan minuman, melainkan belanja fashion untuk Lebaran.

Kalau Ramadan selalu seperti ini, di mana panen pahalanya. Di mana pensucian jiwanya. Di mana berkah sehatnya. Dan di mana sensitivitas empatinya untuk fakir dan miskin.

Ahlan wasahlan Ya Ramadan. Selamat datang bulan mulia. Bulan agung yang menyediakan aneka pahala. Bulan ampunan untuk segala dosa. Dan bulan untuk berlatih seolah kita tidak lagi hidup di dunia. [Mh]

 

 

 

Tags: Menghitung Hari Menuju Ramadan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Ajarkan Anak Wirausaha, Ummi Pipik Bersama Anak-anaknya Buka AFive Coffee

Next Post

Resep Ikan Mas Kuah Pedas, Ide Sajian Penggugah Selera

Next Post
Resep Ikan Mas Kuah Pedas, Ide Sajian Penggugah Selera

Resep Ikan Mas Kuah Pedas, Ide Sajian Penggugah Selera

Pilot Wanita Asal Indonesia jadi Kapten Pilot Etihad

Pilot Wanita Asal Indonesia jadi Kapten Pilot Etihad

sekolah ideal untuk anakku

Sekolah Ideal untuk Anakku

  • Ayu Ting Ting Tampil Tertutup dan Hadiri Kajian Bersama Al-Habib Umar Bin Hafidz

    Ayu Ting Ting Tampil Tertutup dan Hadiri Kajian Bersama Al-Habib Umar Bin Hafidz

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5093 shares
    Share 2037 Tweet 1273
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3153 shares
    Share 1261 Tweet 788
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7562 shares
    Share 3025 Tweet 1891
  • BAZNAS Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Solidaritas Bantu Rehabilitasi Palestina

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    680 shares
    Share 272 Tweet 170
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5129 shares
    Share 2052 Tweet 1282
  • Untuk Pemula, Belajar Islam Mulai dari Mana?

    2997 shares
    Share 1199 Tweet 749
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    400 shares
    Share 160 Tweet 100
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2035 shares
    Share 814 Tweet 509
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga