AMAN dan nyaman merupakan hal prinsip untuk anak agar bisa ke sekolah. Berikut ini di antara tipsnya.
Heboh penculikan tidak ayal menjadikan para orang tua was-was dengan keselamatan anaknya menuju sekolah, dan tiba lagi ke rumah.
Berikut ini lima tips yang bisa menjadi pengayaan. Yaitu:
Satu, Biasakan untuk Berdoa.
Orang tua yang bijak senantiasa mendekatkan anaknya kepada Allah subhanahu wata’ala, di berbagai keadaan. Termasuk ketika keluar rumah menuju sekolah.
Ajari anak bahwa berdoa itu hal utama sebelum melakukan sesuatu. Terlebih lagi belajar ke sekolah.
Setidaknya, doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika akan keluar rumah. Silahkan jika ditambahkan doa untuk meraih ilmu yang bermanfaat.
Targetnya agar anak menjadi secara otomatis berdoa sebelum keluar rumah. Dan doa itu senjata utama kita untuk memohon yang baik kepada Allah.
Dua, Hindari Busana yang terkesan Mewah.
Menuju sekolah itu untuk belajar, bukan pameran busana. Karena itu, meskipun masih kecil, hindari busana yang berpotensi memunculkan kejahatan.
Misalnya, tidak mengenakan jam tangan mahal, hindari perhiasan, jangan dibolehkan membawa ponsel terutama anak seusia TK dan SD. Meskipun, hanya ‘tesimpan’ rapi di dalam tas anak.
Begitu pun dengan hal-hal lain seperti sepatu, tas, dan lainnya.
Tiga, Antar Jemput.
Antar jemput merupakan kelaziman yang dilakukan orang tua untuk anak-anak ketika sekolah, khususnya usia TK dan SD. Bisa dengan kendaraan, atau hanya berjalan kaki.
Antar jemput tidak sekadar dimaksudkan untuk cepat sampai di sekolah. Tapi juga untuk keamanan anak. Misalnya, untuk memastikan anak sudah tiba di sekolah dan pulangnya langsung ke rumah.
Soal siapa yang melakukan antar jemput, itu bisa fleksibel. Bisa orang tua sendiri, keluarga, tetangga, atau jasa antar jemput seperti ojek online.
Empat, Usahakan Bawa Makanan dari Rumah.
Rentang waktu belajar di sekolah saat ini umumnya lebih lama. Ada yang full day, dan lainnya. Karena itu, usahakan agar anak sudah tersiapkan bekal makan dan minumnya di tas.
Selain alasan kesehatan, adanya bekal makanan dan minuman mengkondisikan anak tidak merasa perlu jajan di sekitar sekolah. Terlebih lagi jika jajannya di luar lingkungan sekolah.
Hal ini akan meminimalisir interaksi anak dengan orang yang tidak ia kenal di sekitar sekolah atau di perjalanan.
Lima, Jangan Akrab dengan Orang yang Tidak Dikenal.
Keramahan memang perlu diajarkan ke anak. Tapi, berikan pemahaman ke anak untuk tidak akrab dengan orang yang belum dikenal. Apa pun klaim mereka terhadap anak.
Selama di lingkungan sekolah, anak-anak dipahamkan untuk minta izin ke pihak sekolah jika akan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya untuk fotocopy, belanja keperluan sekolah, dan lainnya. Kecuali interaksinya terjadi di dalam lingkungan sekolah.
Terapkan lima tips ini dengan cara yang bijak dan rileks. Hal ini agar anak tidak merasa dalam bayang-bayang ‘horor’ apa pun, termasuk isu penculikan anak. [Mh]