• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 22 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Hitung-hitungan Nikah Muda

Juli 21, 2023
in Fokus
Antara Tetap Tunggal atau Menerima Pasangan Baru

Ilustrasi, foto: aljumuah.com

80
SHARES
614
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

RENCANA hidup itu perlu perhitungan matang: kapan nikah, kapan punya anak, kapan punya cucu, dan kapan bisa pensiun.

Rasanya nikah itu sebuah kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Siapa pun kita, pasti ingin melalui hidup ini dengan normal.

Normal artinya punya pasangan hidup yang sah, punya anak, punya tempat tinggal, dan akhirnya punya keluarga besar.

Namun begitu, usia kita dibatasi umumnya umur umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang berkisar antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun.

Dan sebelum masuk akhir usia, semua kita juga akan memasuki usia tua. Itulah usia di mana fisik dan tenaga tidak lagi seperti masa muda.

Kenapa Nabi Nikah di Usia 25

Hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selalu bisa menjadi teladan. Termasuk kenapa beliau menikah di usia 25 tahun.

Kita coba hitung usia itu dengan variabel jumlah anak, kebutuhan biaya mereka, dan waktu di mana kita relatif bisa disebut pensiun.

Jika kita akan punya anak empat, dan jarak kelahiran masing-masing anak tiga tahun, maka usia kita di kelahiran anak terakhir berkisar 37 hingga 40 tahun. Usia itu masih tergolong produktif.

Kemudian ditambah dengan masa pendidikan anak-anak kita. Jika anak bungsu lulus kuliah di usia 23, maka saat si bungsu lulus kuliah itu, usia kita berkisar antara 60 hingga 63 tahun.

Setidaknya, di usia awal enam puluhan itu, kita sudah sukses mengantarkan anak-anak ke gerbang hidup mandiri mereka. Soal bagaimana penghasilan mereka kelak, itu menjadi tawakal kita.

Jadi, menikah di usia 25 tahun, bisa dibilang tergolong waktu yang sangat pas untuk mengantarkan anak-anak bisa hidup mandiri secara standar.

Sekarang, bayangkan jika kita menunda-nunda usia menikah. Misalnya di usia 30, maka saat si bungsu selesai kuliah, usia kita sudah 65 hingga 68. Sebuah usia yang bisa dibilang uzur.

Bayangkan lagi jika kita tunda lagi nikahnya di usia 35, maka saat si bungsu selesai kuliah, usia kita sudah 70 hingga 75. Sulit membayangkan jika di usia itu kita masih produktif.

Hitung-hitungan itu hanya memasukkan variabel kemampuan pembiayaan orang tua kepada anak-anak. Anak-anak tentu membutuhkan keberadaan orang tua lebih dari sekadar soal biaya.

Misalnya, persahabatan anak dengan ayah ibu mereka. Orang tua mampu memahami problematika anak-anak, menemani mereka menghadapi problematika remaja, dan sebagainya.

Bayangkan jika semua itu kita hadapi di saat usia kita memasuki usia tujuh puluhan. Rasanya sulit untuk nyambung.

Coba pertimbangkan sekali lagi kapan kita mesti menikah. Jangan sampai suatu saat ketika mengambil rapot anak, bapak atau ibu guru bertanya, “Ini cucu yang keberapa, Kek?” [Mh]

 

 

Tags: Fobia Nikah Kalangan Muda
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

7 Tips Memasak bagi Pemula

Next Post

Tangisan Penghuni Neraka

Next Post
Jauhkan dari api neraka

Tangisan Penghuni Neraka

Niken Zulkieflimansyah Harap Tak Ada Lagi SD yang Mensyaratkan Calistung untuk Masuk Sekolah

Niken Zulkieflimansyah Harap Tak Ada Lagi SD yang Mensyaratkan Calistung untuk Masuk Sekolah

Hukum berlebihan dalam sedekah

Kisah Ulama Bersedekah hingga Miliaran Setiap Harinya

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1393 shares
    Share 557 Tweet 348
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7404 shares
    Share 2962 Tweet 1851
  • Kekerasan pada Anak Berujung Meninggal Dunia di Sulawesi Tenggara

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Heboh Raja Inggris Masuk Islam

    148 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3026 shares
    Share 1210 Tweet 757
  • Mitsubishi Electric Berkomitmen Penuh untuk Revitalisasi Industri melalui Implementasi Industry 4.0

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Sabarlah dalam Bertakwa

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4932 shares
    Share 1973 Tweet 1233
  • BMKG Himbau Gelombang Laut Setinggi 2.5 Meter di NTT

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga