• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 4 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Hitung-hitungan Nikah Muda

Juli 21, 2023
in Fokus
Antara Tetap Tunggal atau Menerima Pasangan Baru

Ilustrasi, foto: aljumuah.com

80
SHARES
616
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

RENCANA hidup itu perlu perhitungan matang: kapan nikah, kapan punya anak, kapan punya cucu, dan kapan bisa pensiun.

Rasanya nikah itu sebuah kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Siapa pun kita, pasti ingin melalui hidup ini dengan normal.

Normal artinya punya pasangan hidup yang sah, punya anak, punya tempat tinggal, dan akhirnya punya keluarga besar.

Namun begitu, usia kita dibatasi umumnya umur umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang berkisar antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun.

Dan sebelum masuk akhir usia, semua kita juga akan memasuki usia tua. Itulah usia di mana fisik dan tenaga tidak lagi seperti masa muda.

Kenapa Nabi Nikah di Usia 25

Hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam selalu bisa menjadi teladan. Termasuk kenapa beliau menikah di usia 25 tahun.

Kita coba hitung usia itu dengan variabel jumlah anak, kebutuhan biaya mereka, dan waktu di mana kita relatif bisa disebut pensiun.

Jika kita akan punya anak empat, dan jarak kelahiran masing-masing anak tiga tahun, maka usia kita di kelahiran anak terakhir berkisar 37 hingga 40 tahun. Usia itu masih tergolong produktif.

Kemudian ditambah dengan masa pendidikan anak-anak kita. Jika anak bungsu lulus kuliah di usia 23, maka saat si bungsu lulus kuliah itu, usia kita berkisar antara 60 hingga 63 tahun.

Setidaknya, di usia awal enam puluhan itu, kita sudah sukses mengantarkan anak-anak ke gerbang hidup mandiri mereka. Soal bagaimana penghasilan mereka kelak, itu menjadi tawakal kita.

Jadi, menikah di usia 25 tahun, bisa dibilang tergolong waktu yang sangat pas untuk mengantarkan anak-anak bisa hidup mandiri secara standar.

Sekarang, bayangkan jika kita menunda-nunda usia menikah. Misalnya di usia 30, maka saat si bungsu selesai kuliah, usia kita sudah 65 hingga 68. Sebuah usia yang bisa dibilang uzur.

Bayangkan lagi jika kita tunda lagi nikahnya di usia 35, maka saat si bungsu selesai kuliah, usia kita sudah 70 hingga 75. Sulit membayangkan jika di usia itu kita masih produktif.

Hitung-hitungan itu hanya memasukkan variabel kemampuan pembiayaan orang tua kepada anak-anak. Anak-anak tentu membutuhkan keberadaan orang tua lebih dari sekadar soal biaya.

Misalnya, persahabatan anak dengan ayah ibu mereka. Orang tua mampu memahami problematika anak-anak, menemani mereka menghadapi problematika remaja, dan sebagainya.

Bayangkan jika semua itu kita hadapi di saat usia kita memasuki usia tujuh puluhan. Rasanya sulit untuk nyambung.

Coba pertimbangkan sekali lagi kapan kita mesti menikah. Jangan sampai suatu saat ketika mengambil rapot anak, bapak atau ibu guru bertanya, “Ini cucu yang keberapa, Kek?” [Mh]

 

 

Tags: Fobia Nikah Kalangan Muda
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Hadir di Gathering UMKM Kuat, PEXITA Tunjukkan Komitmen jadi Komunitas yang Mendukung Pertumbuhan UMKM di Bekasi

Next Post

Tangisan Penghuni Neraka

Next Post
Jauhkan dari api neraka

Tangisan Penghuni Neraka

Niken Zulkieflimansyah Harap Tak Ada Lagi SD yang Mensyaratkan Calistung untuk Masuk Sekolah

Niken Zulkieflimansyah Harap Tak Ada Lagi SD yang Mensyaratkan Calistung untuk Masuk Sekolah

Hukum berlebihan dalam sedekah

Kisah Ulama Bersedekah hingga Miliaran Setiap Harinya

  • BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Teks Khutbah Gerhana Bulan Dirilis Kemenag RI

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Ada Apa dengan Sudan

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • PRa Salimah Rawapanjang Rayakan Milad Keempat Tahun

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3168 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7580 shares
    Share 3032 Tweet 1895
  • Wardah Hadirkan Inovasi “Hijab Studio AI” di Hijab Fest 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1538 shares
    Share 615 Tweet 385
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga