ChanelMuslim.com- Dua sosok pemimpin muda daerah yaitu Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan hadir dalam Webinar Series Lead The Fest dengan Tema Thriving For Millennials and Modern Leadership Style in Indonesia pada Rabu, (18/08/2021).
Dalam kesempatannya Emil memaparkan bahwa kepemimpinan di public sector itu sebuah organisasi berjenjang.
Organisasi dimana yang menduduki jabatan-jabatan structural harus melalui jenjang karir yang panjang.
Baca Juga : Lead The Fest 2021 Bahas Pentingnya UMKM Untuk punya Good Mindset di Masa Pandemi
Hal ini berbeda dengan organisasi di dunia usaha atau dunia bisnis yang terbuka bagi startup yang memiliki kecenderungan jabatan-jabatannya diisi oleh anak muda.
“Sedikit beda dengan yang dulu, perusahaan swasta untuk posisi-posisi senior diisi oleh orang yang senior juga. Public sector dengan dunia swasta sangat bertolak belakang dan dunia swasta menyadari bahwa situasi global banyak berubah dan tidak menjamin seseorang yang lebih lama berkarir akan lebih mampu dari yang baru. Di dunia birokrasi hal ini jarang terjadi. bagi saya, akan dihadapkan tantangan berhadapan dengan birokrasi yang secara usia, lebih senior.” Ujar Emil.
Emil menyebutkan bahwa di public sector memiliki tantangan yaitu tidak bisa menggunakan playbook atau cara yang sama dengan kepala daerah yang lebih senior.
Ia mengatakan bahwa menjadi kepala daerah di usia yang tergolong muda memiliki tantangan untuk menjadi teladan, sehingga masyarakat yakin akan keputusan yang diambil yaitu sesuatu yang terbaik.
Organisasi dalam pemerintahan mulai diubah, yaitu seseorang bisa naik jabatan secara fungsional atau expertise. “jangan bercita-cita saya ingin menjadi kepala bidang, kepala seksi, tapi saya ingin expert dibidang perencanaan kota, bidang keuangan. Nah dia bisa memperdalam karena banyak ruang.” Imbuhnya.
Banyak organisasi yang harus dinilai ulang. Sebuah organisasi harusnya adaptif, fleksibel, dan bisa menjawab tantangan.
Baca Juga : Narasi Kepemimpinan Bersama Najwa Shihab
Perubahan kepemimpinan juga terjadi pada generasi milenial. Hal ini terjadi karena berkembangnya Teknologi Informasi dan digitalisasi.
Untuk itu segala bentuk upaya yang dilakukan pemerintah harus linier denga tren anak muda yang sedang berlangsung.
Sektor publik harus bisa beradaptasi untuk menarik anak muda. Salah satu kekurangan anak muda zaman sekarang menurut Emil antara lain tidak sabaran, tidak tekun, dan gampang menyerah. Sikap-sikap inilah yang harus diubah oleh anak muda jika ingin menjadi pemimpin. [wmh]