JENAMA busana NAWASANA memulai produksinya dari I persegi empat pada tahun 2014. Motif-motif tenun dari b di Tanah Air yang dicetak digital di atas bahan-Kahan ler ciri khas yang menarik banyak minat pencinta busana modest.
Secara bertahap usaha di bawah pimpinan Octaviana ya Chief Executive Officer/Creative Director ini semakin b Motif-motif Wastra Nusantara pun berpindah menjadi co kemeja, rok, terusan, celana dan busana lainnya.
Mesin cetak kemudian dibeli untuk memangkas waktu a efisien dan demi memuaskan hasil akhir cetak terutama bergradasi dan motif bertepi yang diciptakan mengikuti L desain busana. Ini yang menjadi gaya rancang NAWASANA. aroma feminin yang merebak cukup kuat dari tiap garis c dan bermain-main dengan warna lembut, bahan flowys yang leluasa.
Metro Department Store pun lantas tertarik menggandeng jenama ini untuk mengisi gerai di sana sejak 2016 hingga kini. Grafik penjualan meningkat seiring terbentuknya selera pasar dari ragam rancangan yang ditawarkan.
Setelah ikut serta mempertunjukkan karya dalam peragaan bersama pada ajang perhelatan mode besar seperti Indonesia Fashion Week (2022), dan Balikpapan Fashion Week (2023), Nawasana memberanikan diri untuk menggelar Peragaan Busana Tunggal Perdana di hadapan publik pada Rabu, 10 Januari 2024 di Hallf Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta.
Tentang KOLEKSI
Peragaan yang bertajuk GARDEN REVERIE diurai dalam tiga babak. Tiap episode menyuguhkan cerita menarik di belakangnya.
Babak 1: DENIM
Denim menjadi babak pembuka peragaan. Bahan kaku ini dipadu dengan ragam bahan tipis seperti sifon yang dilipit-lipit (pleats), atau brokat tembus pandang, seperti pada potongan kemeja denim yang terlihat kokoh di bagian depan, serta merta menyeruakkan aura feminin lantaran lipit-lipit sifon ditempatkan di bagian punggung busana.
Denim diolah dalam tingkat pencucian satu hingga empat, dari warna gelap hingga warna terang, dan dibawakan dalam sepuluh koleksi yang sarat permainan detail.
“Kami senantiasa melakukan eksplorasi terhadap bahan untuk mengayakan koleksi, seraya berharap dapat meluaskan pasar, serta memberi pilihan baru kepada pencinta mode, baik yang berhijab maupun tidak,” ujar Octaviana menerangkan.
Babak 2: JEJAK NAWASANA
Pada episode ini Nawasana menjalankan kewajibannya sebagai perancang busana; menampilkan gelora jiwa dalam berkarya sesuai hasrat hati dan DNA yang diusungnya. Pencinta mode pasti amat mahfum dan bahkan menunggu statement semacam ini.
Maka, dalam dua puluh busana pada koleksi terlihat garis desain baru yang eksperimental, seperti menggabungkan motif geometris tenun dengan motif bunga-bunga yang organis yang disulam, serta menindaskan aneka manik dan merjan agar tampil lebih glamor sekaligus feminin.
Tampak dalam tiered dress yang bersusun tumpuk membentuk lapisan. dan volume karena menggunakan bahan tipis yang dilipitlipit dengan motif cetak bunga-bunga. Busana dan pemakainya seolah ikut berlenggang lenggok riang ketika berjalan.
“Ini koleksi impian Nawasana sebagai perancang mode yang menuruti keinginan penciptaan, tidak ada pertimbangan selera pasar”, Octaviana memberika penjelasan lebih lanjut.
Babak 3: GARDEN REVERIET
“Tiap musim, baik spring, summer, fall, maupun winter, menghadirkan bunga-bungaan dengan ciri khasnya yang merefleksikan keindahan. Spring yang direpresentasikan warna pastel, bagai bunga yang muncul berseri, Summer yang kaya warna dan membara, Fall/Autumn yang menghadirkan warna bumi, dan Winter yang mendatangkan suasana magis seperti putih, abu-abu dan hitam,” terang Octaviana mengenai proses ilham dituang ke dalam desain hasil berembuk tim Nawasana.
Koleksi istimewa ini diciptakan untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Ini antisipasi untuk menjawab tuntutan pasar saat menyambut lebaran. Desain yang siap pakai deluxe, nyaman dan trendy diutamakan.
Setiap koleksi dibuat satu set untuk keluarga kecil; ayah, ibu, anak laki- laki, dan anak perempuan.
“Di sini kami mendengarkan selera pasar, seraya menginfus pesan DNA desain Nawasana di dalamnya, agar pencinta desain kami ikut meluaskan tiap tawaran baru dari Nawasana,” lanjut Oktaviana memberi penjelasan.
Pembubuhan monogram yang tersebar berirama pada busana terlihat menyatu dengan corak bebungaan, sehingga logo tidak berkesan “berteriak” di antara motif. Ada pula monogram yang juga dicetak di atas bahan hingga membentuk motif-motif yang timbul dan terlihat semacam bahan jaquard.
Baju terusan bermotif floral diimbuh jaket pendek bertabur manik menarik untuk diselisik, atau aneka kaftan yang tampil dengan detail lipit dan dipadu kerudung turban, segi empat, atau kerudung pendek.
Tiga puluh dua potong busana yang tampil dalam delapan set baju keluarga patut dijadikan pilihan sebagai koleksi menyambut hari raya yang tinggal dua bulan di muka. Koleksi yang kaya rupa, sarat warna. [Wnd]