ChanelMuslim.com- Voice adalah suara. Suara yang bisa dipahami. Suara yang sejalan dengan langkah positif. Sementara noise adalah dengungan yang mengganggu voice.
Dalam dunia politik, ada istilah yang disebut pengalihan isu. Hal ini bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kekuatan, sarana dan prasarana.
Pengalihan isu dimaksudkan agar publik bisa terpecah perhatiannya dari hal pokok kepada hal remeh temeh tapi menggelitik. Biasanya pengalihan isu dikemas sedemikian rupa seolah menjadi penting dan sangat menarik.
Setidaknya untuk sesaat, mereka yang mungkin dalam posisi terdesak karena boroknya terungkap, bisa istirahat sejenak. Langkah selanjutnya masih dipikirkan.
Hal itulah yang bisa disebut sebagai voice dan noise. Voice adalah subjek utama yang sangat penting. Seperti, ketaatan terhadap UUD 45, mafia minyak goreng, mafia PCR dan obat covid, korupsi dan nepotisme, pelanggaran HAM berat, dan lainnya.
Sementara noise menjadi pengganggu yang mengecoh publik dari perhatian subjek utama tadi. Apa saja yang bisa disebut noise saat ini?
Mungkin begitu banyak. Artinya, mereka yang membuat noise ini bukan orang sembarangan. Tapi sebuah tim hebat yang mampu mendesain dan mengemasnya semenarik mungkin.
Boleh jadi, sejumlah isu “dadakan” berikut ini tergolong dalam noise. Antara lain, propaganda radikalisme, pernikahan beda agama, otak-atik suara speaker masjid, pawang hujan, dan masih banyak yang lain. Mungkin yang masih disimpan juga banyak.
Jadi, jangan terkecoh dengan noise. Fokus kawal voice yang sangat penting untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Karena negara dan bangsa ini bukan milik segelintir orang. [Mh]