ChanelMuslim.com- Pesan itu punya arti. Sementara bunyian sekadar bunyian yang terdengar.
Pesan bisa disampaikan melalui bunyian. Dan bunyian akan memiliki nilai sebuah pesan jika disampaikan dengan aturan yang dipahami bersama.
Sebagai contoh, terdengar suara dentingan sendok dengan mangkok yang dibunyikan beberapa kali. Banyak orang akan memahami bahwa itu sapaan tukang bakso.
Orang tidak ada yang keluar rumah sekadar untuk mempertanyakan tentang suara itu. Karena bunyian itu sudah menjadi sebuah pesan.
Begitu pun ketika ada suara orang mengetuk pintu rumah dari luar. Tuan rumah tidak ada yang berteriak, “Berisik!” Karena ia memahami betul bahwa itu sebuah pesan bahwa ada seseorang yang ingin dibukakan pintu.
Zaman sebelum ada pengeras suara, orang memukul beduk sebagai tanda panggilan untuk shalat. Masing-masing suara pukulan beduk berbeda di setiap waktu shalat. Sehingga orang tidak bertanya, ini waktu zuhur atau ashar. Dan seterusnya.
Itulah aneka bunyian yang dipahami banyak orang sebagai sebuah pesan. Pesan yang jelas, yang menjadi kesepakatan tidak tertulis di masyarakat.
Kadang, banyak orang dibingungkan dengan bunyian yang tidak memiliki arti. Bunyian itu adalah suara-suara manusia yang artinya tidak jelas atau tidak konsisten.
Misalnya suara tentang kewaspadaan terhadap sesuatu. Tapi belakangan, suara itu dibunyikan lagi dengan arti yang berbeda. Dan boleh jadi, akan muncul suara yang sama dengan arti yang kembali menihilkan yang sebelumnya.
Orang banyak pun akan bingung. Jika hal ini terus berulang, maka suara-suara sejenis itu tidak lagi dipahami sebagai pesan. Melainkan sekadar bunyian, ada yang mau mendengarkan tapi lebih banyak yang abai.
Bunyian lainnya adalah “suara” dari papan baliho. Ada begitu banyak baliho dengan sosok orang yang berbeda. Ada yang tulisan, ada juga yang tidak.
Bunyian jenis ini juga tak kalah membingungkan. Sosok-sosok yang ada di baliho ini mau apa? Apa pesannya mengatakan, “Hai, saya awet muda lho!” “Hai, jaket saya keren, gak?” Dan lain-lain.
Karena hal itu terus berulang tanpa memiliki makna yang jelas, orang pun akan menganggapnya sekadar bunyian. Bukan pesan.
Selamat datang di dunia bunyian. Jangan bingung mau diapakan segala bunyian itu. Karena memikirkan itu sama saja memikirkan suara dentingan sendok dan mangkok yang dipadukan dengan suara beduk. [Mh]