ChanelMuslim.com- Perjalanan masa pandemi sudah hampir satu setengah tahun. Karena hal baru, segalanya masih penuh dengan uji coba. Tapi optimisme harus tetap ada.
Hampir satu setengah tahun masa pandemi berlalu. Begitu banyak pengalaman bangsa telah dilalui. Ada pelajaran baru yang bisa dipetik. Walaupun, tidak sedikit pengalaman getir yang terjadi.
Penyikapan terhadap pandemi tidak lagi seperti beberapa bulan lalu. Baik dilakukan pemerintah maupun warga.
Pemerintah tidak lagi sekaku sebelumnya menerapkan kebijakan pencegahan. Sehingga ketegangan antara pelaksanaan kebijakan prokes dengan respon warga lebih cair dari masa sebelum ini.
Salah satunya kebijakan tentang mudik. Tahun lalu, kebijakan mudik tertutup total. Yang akan mudik terasa diancam hukuman, dan yang akan menerima di kampung halaman sana seperti diteror penyebaran wabah.
Kebijakan mudik Lebaran ini seperti mengatakan, “Silakan mudik, tapi jangan di waktu yang bersamaan. Karena di situlah kerumunan super besar tak terkendali!”
Dengan kebijakan saat ini, ada yang mudik di awal-awal Ramadan. Dan ada yang mudik selepas Lebaran berlalu sepekan. Pola ini dirasa efektif mengurangi kerumunan dan kepadatan seperti saat mudik biasanya.
Satu lagi terobosan baru yang cukup melegakan warga. Yaitu, mulai diterapkannya tes genose di sejumlah stasiun antar kota dan terminal. Diharapkan, juga diterapkan di bandara dan tempat umum lain.
Tes ini tergolong sangat merakyat. Harganya sangat terjangkau kantong tipis warga. Prosesnya pun tidak menakutkan dan menyakitkan.
Boleh jadi, genose cukup menghantam investasi pengusaha yang sebelumnya sudah menggelontorkan dana dengan mesin tes seperti PCR dan lainnya. Tapi, apalah artinya hitung-hitungan ini di banding dengan kemaslahatan rakyat yang jauh lebih besar.
Bayangkan jika genose sudah tersedia di sekolah-sekolah yang mulai uji coba tatap muka. Mesinnya murah, alatnya simpel, dan proses tesnya tidak menakutkan, khususnya untuk anak-anak.
Penerimaan vaksin oleh warga pun sudah mulai dirasa baik. Memang masih menyisakan kontroversi, tapi tidak semassif saat di awal pandemi.
Sebenarnya, bangsa ini sudah teruji kuat dan tabah dengan berbagai musibah. Yang mereka butuhkan hanya kerja sama dan pelayanan. Dan diharapkan tidak lagi ada kebijakan baik yang terasa seperti ancaman. [Mh]