ChanelMuslim.com- Enam bulan sudah pandemi mencengkeram Idonesia. Tapi, kenaikan angka positif Covid tak kunjung turun. Satu pihak yang kini menjadi pertanyaan publik. Kemana menteri kesehatan?
Negeri ini memang ajaib. Ada tapi tiada. Tiada tapi nyatanya ada. Itulah yang kini tergambar dari sosok menteri kesehatan: Letjen TNI Dr. Terawan Agus Putranto. Di saat arah penyelesaian pandemi yang seperti terombang-ambing angin, Terawan nyaris seperti ditelan bumi.
Publik mempertanyakan keberadaan mantan Ketua Tim Dokter Kepresidenan ini. Hal ini karena Terawan jarang tampil ke publik. Padahal, bangsa ini sedang mengalami bencana kesehatan yang sangat beririsan dengan tugas Terawan sebagai orang nomor satu di bidang kesehatan negeri ini.
Yang paling diingat publik dari kemunculan Terawan adalah di bulan Maret lalu. Ketika itu, Terawan mendampingi Presiden Jokowi mengumumkan kasus positif Covid pertama. Dua pekan kemudian, Terawan muncul lagi. Kali ini, ia memberikan dua botol jamu kepada tiga pasien Covid pertama yang dinyatakan sembuh.
“Ini ramuan dari Bapak Presiden,” ujarnya saat itu.
Setelah itu, Presiden membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19. Yang sering muncul di publik tidak lagi sosok Terawan. Yang justru sering muncul adalah bawahan Terawan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto.
Terawan pun tidak muncul ketika sejumlah daerah bereaksi cepat untuk melakukan lockdown. Padahal, izin ini ada di Kemenkes. Di tengah kekosongan ini, Presiden muncul menyampaikan kebijakan PSBB.
Setelah itu, Terawan tak kunjung tampil di publik. Kemunculannya baru terlihat di pertengahan bulan Juli. Waktu itu, ia menyatakan akan berkantor di Surabaya. Hal tersebut ia lakukan karena tingkat kenaikan Covid di Jawa Timur, khususnya Surabaya, mengalami lonjakan yang luar biasa. Bahkan, sudah menyalip DKI Jakarta.
Tidak heran, ketika Jokowi mengungkapkan marahnya di depan publik soal kinerja bawahannya yang biasa-biasa saja di tengah pandemi, publik pun mengira kalau Terawan akan diganti. Bahkan, Presiden menyebut soal daya serap anggaran Kemenkes yang sangat minim.
Tiga bulan berlalu setelah hiruk pikuk itu, tak ada peristiwa reshuffle kabinet. Semua berjalan seperti biasa. Dan sosok Terawan pun lagi-lagi “menghilang” dari pantauan kamera wartawan.
Kontroversi sosok Terawan terakhir dibicarakan lagi setelah Najwa Shihab berkali-kali mengatakan di akhir acara Mata Najwa. Bahwa, pihaknya sudah menghubungi Kemenkes untuk mengundang Terawan menyampaikan penjelasan dan konfirmasi. Tapi, Terawan tidak juga mau muncul.
Najwa Shihab pun melakukan langkah unik yang akhirnya menjadi perhatian publik. Yaitu, wawancara dengan kursi kosong yang disosokkan sebagai Menkes Dr. Terawan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati, menjelaskan bahwa Menkes dalam keadaan sehat. Menurutnya, aktivitas Pak Menteri sangat padat karena terus turun ke lapangan.
Dua sektor yang paling terpukul di masa pandemi ini: kesehatan dan ekonomi. Bandingkan dengan urusan ekonomi, kemunculan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto begitu sering. Beliau kerap tampil menjelaskan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mengatasi soal ekonomi di tengah pandemi.
Namun Terawan, tetap seperti menghilang ditelan bumi. Terawan dan Airlangga seperti dua sosok yang bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Berkali-kali, Jokowi menegaskan bahwa sektor kesehatan lebih diutamakan dari ekonomi. Tapi kenyataannya, sosok Airlangga jauh lebih muncul daripada Terawan.
Ada apa dengan Terawan? Sulit menjawabnya. Di tengah puncak bencana kesehatan yang dahsyat ini, nyaris tak ada yang bisa dilakukan publik terhadap Terawan. Kecuali, hanya menerawang. Ya, menerawang sosok Terawan. (Mh)