ChanelMuslim.com- Pekan ini media nasional dan internasional menyoroti sebuah desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Desa yang berada di selatan Jateng itu bernama Wadas.
Nama wadas mungkin bisa bermakna sesuatu. Tapi, wadas biasa orang-orang menghubungkan dengan kerasnya batu.
Jika itu dihubungkan dengan nama Desa Wadas, mungkin masih ada hubungannya. Karena di Desa Wadas terdapat sebuah kekayaan alam berupa batu yang sangat kuat: batu andesit.
Tentang batu andesit inilah yang akhirnya membuat Desa Wadas menjadi begitu terkenal. Pasalnya, pemerintah merencanakan akan membuat penambangan batu andesit di desa itu yang akan digunakan untuk pembangunan bendungan Bener.
Bendungan ini bukan sembarang bendungan. Kabarnya, bendungan Bener akan menjadi bendungan tertinggi kedua di Asia Tenggara dengan tinggi 159 meter, panjang 543 meter, dan lebar sekitar 290 meter.
Namun begitu, warga desa Wadas menolak daerahnya dijadikan tempat penambangan. Warga tidak ingin penghasilan utama mereka dari lahan bertani akan rusak oleh penambangan. Mereka kepada media juga menjelaskan bahwa ada alternatif sumber batu andesit di tempat lain.
Konflik pun tak terhindarkan. Dan hal ini bukan baru-baru ini terjadi. Sejak April tahun lalu, konflik sudah pernah mencuat. Dan hingga pada Selasa kemarin, penolakan warga tetap tidak berubah.
Entah berapa jumlah personil aparat yang mendatangi desa yang penghasilan utamanya bercocok tanam itu. Yang tampak, desa yang biasa sunyi itu mendadak ramai oleh aparat yang datang. Dikabarkan, sejumlah warga ditangkap.
Fenomena konflik antar warga dan pemerintah seperti ini bukan hal baru. Hanya proyeknya yang bervariasi. Ada proyek jalan tol, pembangunan pabrik semen, kereta api cepat, dan lainnya.
Pertanyaannya, kenapa mesti ada konflik. Bukankah sejatinya pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk kemaslahatan rakyat juga. Lalu, apa yang salah sehingga ujung-ujungnya konflik.
Siapa pun tidak ingin ada kesenjangan besar antara rakyat dengan pemerintah. Sepertinya ada yang tidak mengalir lancar antara apa yang diinginkan pemerintah dengan apa yang ingin dipertahankan warga.
Yang tentu juga tidak diinginkan siapa pun, posisi rakyat menjadi tidak berdaya di hadapan keinginan pemerintah. Sehingga jangan sampai ada muncul pertanyaan: sebenarnya untuk siapa pembangunan oleh pemerintah? [Mh]