ChanelMuslim.com- Tiga hari terakhir ini Buya Anwar Abbas menjadi sorotan publik. Hal itu terjadi setelah Wakil Ketua Umum MUI ini menyampaikan kritik kepada pemerintah.
Republik ini serasa seperti berada di masa Orde Baru. Hal itu karena kritik yang disampaikan langsung kepada pemerintah seolah bernuansa lain dari yang lain.
Bagi yang pernah mengalami masa itu, mungkin masih ingat apa yang pernah terjadi saat Dr. Sri Bintang Pamungkas menyampaikan kritik keras kepada pemerintah saat itu.
Beberapa hari setelah itu, bukan kritiknya yang menjadi diskursus. Melainkan, sosok Sri Bintang Pamungkasnya.
Begitu pun dengan tiga hari belakangan ini setelah Dr. Anwar Abbas menyampaikan sambutan atas nama MUI di hadapan pemerintah, Jumat (10/12), di Kongres Ekonomi Umat.
Acara yang juga dihadiri Presiden dan Menteri Agama ini menjadi menarik karena kritik panjang Buya Anwar juga dijawab Presiden secara langsung.
Sampai di situ, fenomenanya menjadi sangat wajar, meskipun hal itu terjadi di luar dugaan banyak pihak termasuk Presiden sendiri. Jika fenomena itu menjadi konsumsi publik luar negeri, maka dunia tidak bisa membantah bahwa Indonesia memang negara demokratis.
Apa yang disampaikan Buya pun sangat relevan. Yaitu, soal kebijakan pemerintah yang dirasa kurang pas untuk mengurangi ketimpangan antara pengusaha besar dan kecil. Bahkan, hal itu bisa menjadi masukan bermutu untuk menambah khazanah kebijakan ekonomi umat oleh pemerintah.
Sayangnya, sebagian besar media dalam negeri, tokoh, dan lainnya memperlihatkan fenomena yang bertolak belakang. Bukan kritiknya yang menjadi diskursus menarik, tapi justru yang mengkritiknya.
Aneh bin ajaib. Kalau Buya Anwar Abbas yang Waketum MUI, menyampaikan sambutan resmi, dengan argumentasi yang memang merupakan kompetensi beliau; justru yang dipersoalkan; bagaimana dengan para kritikus dari kalangan pengamat atau mahasiswa di luar sana.
Sesungguhnya, Buya Anwar Abbas telah “mengorbankan” dirinya untuk menyadarkan bangsa ini bahwa Indonesia itu negara demokratis. Bahwa saat ini orde reformasi, bukan orde baru.
Terima kasih Buya Anwar Abbas. Langkahmu telah menyadarkan para ulama lain di lembaga mana pun. Bahwa, yang melekat dari para ulama adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. Tentu demi kemaslahatan bangsa dan negara. [Mh]