Sepanjang sejarah, Bangsa Yahudi selalu membuat ulah. Mereka khianati para Nabi. Mereka musuhi semua agama. Dan, mengklaim sebagai bangsa pilihan tuhan.
“Kami memang berdiri sejak tujuh puluhan tahun lalu. Tapi kami sudah lahir sejak empat ribu tahun lalu di bumi Israel ini!” begitulah klaim yang selalu mereka dengungkan terhadap bumi Palestina.
Pasca kemenangan Inggris dan sekutu dalam perang dunia pertama, sejumlah negeri muslim dipetak-petak seperti harta rampasan perang. Di antaranya Palestina yang di’hibah’kan untuk Israel.
Sejak itu, Israel mengklaim bahwa Palestina sudah tidak ada. Dan merekalah yang menganggap sebagai pemilik tanah yang penuh berkah itu.
Silahkan cari di google map peta negeri Palestina. Maka google akan menayangkan sosok lain tanpa ada kata Palestina. Kecuali, Israel.
Jangan heran. Karena semua memang sudah mereka siapkan untuk memanipulasi dunia bahwa merekalah negara yang berhak atas negeri Palestina.
Padahal tak seorang pun dari mereka yang sebelumnya menempati tanah Palestina. Mereka merampas dan kemudian menguasai tanah para Nabi yang bersejarah itu.
Inilah praktik penjajahan yang kini masih terjadi dari sebuah komunitas minoritas terhadap sebuah negara yang berdaulat.
Pun begitu, mereka masih tidak ridha jika di negeri jajahan mereka masih terdapat agama lain selain yang mereka anut. Termasuk Islam.
Dan Al-Quds dengan Masjid Al-Aqshanya adalah simbol nyata tentang eksistensi Islam yang sulit ditampik siapa pun. Bahkan nama Al-Aqsha disebut Al-Qur’an Surah Al-Isra ayat 1, bersanding dengan Masjid Al-Haram di Mekah sebagai tempat suci umat Islam.
Simbol Al-Aqsha itulah yang kini terus mereka otak-atik. Antara lain, mereka mengklaim bahwa bangunan masjid berada di atas kuil Solomon. Karena itulah mereka terobsesi untuk merobohkan Al-Aqsha.
Jangan heran jika mereka kerap menyerang Al-Aqsha seolah para jamaah di masjid itu sebagai pelaku teroris yang pantas dibasmi. Semua merupakan bagian dari siasat jahat mereka itu.
Menghadapi bangsa kera seperti Israel ini, tidak cukup hanya dengan negosiasi atau perundingan damai. Karena mereka memang tidak pernah mengenal kata damai. Yang mereka pahami hanya kekerasan dan perang.
Dan begitu banyak hadis sahih yang mengabarkan bahwa perang akhir zaman antara lain peperangan umat Islam dengan bangsa kera ini.
“Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga kalian (umat Islam) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang Yahudi, ‘Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah!” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mujahidin di Gaza sudah memulai langkah itu sejak beberapa tahun terakhir. Meskipun mereka digempur balik oleh Israel.
Dan langkah Gaza itu, kini mulai diikuti oleh sejumlah negara muslim lain. Lebanon pada Kamis lalu juga melancarkan serangan 34 rudal ke Israel.
Tidak tertutup kemungkinan serangan massif seperti itu juga akan diikuti oleh negara-negara muslim di sekitar kawasan konflik. Di situ ada Mesir, Yordania, Suriah, Irak, Arab Saudi, bahkan Turki. [Mh]