Wednesday, April 14, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Belajar dari “Lockdown” Nabi Yusuf

May 6, 2020
in Editorial
3 min read
0
65
SHARES
499
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

 

ChanelMuslim.com- PSBB atau pembatasan sosial berskala besar kini mulai memasuki babak baru. Ada tarik-menarik antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Di sisi kesehatan, PSBB harus tetap ketat. Tapi, di sisi ekonomi, PSBB nyaris mencekik.

Indonesia tidak menganut mazhab lockdown seperti yang dilakukan beberapa negara di dunia. Hal ini karena pertimbangan kemampuan finansial Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Terpilihlah mazhab PSBB: lebih ketat dari sekadar social distancing, tapi lebih longgar dari lockdown.

Dalam mazhab PSBB, warga masih bebas keluar rumah tanpa harus diawasi aparat. Ada yang keluar untuk belanja, berdagang, bekerja, atau mungkin ada yang hanya sekadar “cari angin” dengan berkeliling jalan raya.

Selama tidak berkerumun, dalam mazhab PSBB, warga bisa bebas melakukan aktivitas di luar rumah. Kereta Jabodetabek pun masih tetap beroperasi.

Dengan kata lain, mazhab PSBB memberikan sinyal bahwa pemerintah tidak bisa menutup seratus persen akses warga demi kepentingan kesehatan. Silakan warga mencari uang, beraktivitas sosial, dan lainnya, tapi jangan berkerumun, bermasker, dan lainnya.

Berbeda dengan mazhab lockdown yang super ketat. Warga dilarang keluar rumah kecuali tiga tujuan: ke rumah sakit, toko obat, dan belanja makanan. Warga yang keluar rumah akan dicegat aparat keamanan untuk diperiksa, dibuntuti, dan jika melanggar akan kena denda yang lumayan besar.

Namun begitu, walau dengan mazhab PSBB pun, daya tahan ekonomi negara dan warga sudah nyaris di ujung tanduk. Asosiasi pengusaha sudah berteriak-teriak, sektor UMKM sedang berada pada titik kritis. Para pengusaha besar memprediksi, daya tahan mereka hanya bisa sampai hingga bulan Juni. Apalagi, pengusaha kecil yang tentu lebih rentan.

Inilah dilema, antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Bahkan, ada pengusaha kecil yang berujar, “Kami mungkin tidak mati karena wabah. Tapi, entah kami bisa bertahan hidup karena tidak ada yang bisa dimakan.”

Pekan ini, akhirnya menjadi hari-hari yang paling sibuk buat pemegang kebijakan. Menkopolhukam, Mahfud MD, menceritakan hal itu kepada media. Menurutnya, hampir tiap hari rapat kabinet terus digelar untuk mencermati perkembangan “angka-angka”.

Publik menafsirkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melakukan pelonggaran aturan PSBB. Padahal, kenaikan angka wabah terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda pemulihan yang signifikan.

Dalam situasi seperti ini, pertanyaannya berujung pada satu hal: mana yang harus diutamakan, kepentingan kesehatan atau ekonomi? Sebuah pilihan yang teramat sulit dalam situasi kantong negara dan warga yang kian menipis.

Belajar dari “Lockdown” Nabi Yusuf

Dalam Surah Yusuf, Allah swt. menganugerahkan Nabi Yusuf kendali kekuasaan dalam situasi khusus. Hal itu sesuai tafsir mimpi Nabi Yusuf bahwa dunia akan mengalami dua keadaan ekstrim dalam kurun dua kali 7 tahun. Kurun pertama, dunia mengalami kesuburan. Dan kurun kedua, akan ada masa paceklik yang super hebat.

Kebijakan yang diambil Nabi Yusuf adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya hasil pertanian untuk kurun pertama. Tidak boleh ada konsumsi selama kurun itu, kecuali sekadarnya. Sekali lagi, sekadarnya. Siapa pun yang melanggar akan kena hukuman.

Bayangkan, betapa sulitnya aturan ini untuk warga yang berlimpah panen. Mereka justru dipaksa untuk super hemat, di saat lumbung mereka berlimpah ruah. Dan terbukti, setelah kurun pertama berlalu, datang kurun kedua yang membuat mereka akhirnya sangat terpuaskan dengan kebijakan yang awalnya tidak mengenakan itu.

“Lockdown” ala Nabi Yusuf bukan dalam soal wabah. Tapi, dalam hal penghematan hasil panen untuk menghadapi masa paceklik yang mereka belum alami.

Penerapan kebijakan Nabi Yusuf ini sebenarnya jauh lebih sulit dibandingkan dengan lockdown di masa wabah seperti sekarang ini. Kalau warga dipaksa berhemat di masa susah, itu sudah sangat wajar. Tapi, betapa susahnya memaksa warga berhemat justru di saat logistik berlimpah.

Dan ingat, kebijakan “lockdown” Nabi Yusuf itu bukan hitungan bulan. Tapi, tahunan.

Pilihan dari dilema kesehatan dan ekonomi ini memang sangat sulit. Tapi, menarik apa yang pernah dipidatokan seorang presiden dari wilayah Afrika sana. “Kita mungkin bisa membangun kembali ekonomi yang sudah ambruk. Tapi, kita tidak akan mampu menghidupkan kembali orang yang sudah mati.” (Mh)

Previous Post

Ini Dia Tren Pelindung Diri Paling Fashionable selama Pandemi

Next Post

Udang Brokoli Lada Hitam, Menu Sahur Recommended, Praktis dan Lezat

Related Posts

Perawat Kucing di Masjid Al-Aqsha Meninggal karena Covid-19

Perawat Kucing di Masjid Al-Aqsha Meninggal karena Covid-19

January 22, 2021
516
Optimisme di Tahun Baru

Optimisme di Tahun Baru

January 21, 2021
527
Covid Kuat karena Kita Lemah

Covid Kuat karena Kita Lemah

January 25, 2021
509

Ibu di Hari Ibu

December 22, 2020
504

Ketika Berita Bisa Dipilih

December 18, 2020
502

Kelakuan Orang Betawi

December 3, 2020
504

Bima Arya atau Aria Bima?

November 30, 2020
502

Munas MUI 2020

November 25, 2020
499

Baliho Habib

November 23, 2020
502

Di Balik Fenomena HRS dan UAS

November 19, 2020
509
Next Post

Udang Brokoli Lada Hitam, Menu Sahur Recommended, Praktis dan Lezat

Berpuasa di Auckland

Hukum Akad Nikah Online atau Streaming

Terbaru

Asyiknya ke Dufan dengan Annual Pass Ecard

Asyiknya ke Dufan dengan Annual Pass Ecard

April 14, 2021
Muslim Kanada Sambut Ramadan dengan Pohon Berbentuk Bulan

Muslim Kanada Sambut Ramadan dengan Pohon Berbentuk Bulan

April 14, 2021
Status Seseorang yang Junub saat Subuh Ramadan

Status Seseorang yang Junub saat Subuh Ramadan

April 14, 2021
Pusat Islam Worcester Bagikan Makanan Sebelum Ramadan

Pusat Islam Worcester Bagikan Makanan Sebelum Ramadan

April 14, 2021
oh timun suri

Oh Timun Suri

April 14, 2021
Makna Senyum Suami Istri

Makna Senyum Suami Istri

April 14, 2021
Buko Pandan, Ide Menu Takjil Segar

Buko Pandan, Ide Menu Takjil Segar

April 14, 2021
Arti Hikmah Menurut Imam Malik

Arti Hikmah Menurut Imam Malik

April 14, 2021
timun suri

Timun Suri Familiar dengan Nama Krai

April 14, 2021
Dukung Industri Fesyen, (IFC) Community Semarang Adakan Inagurasi Show 2021

Dukung Industri Fesyen, (IFC) Community Semarang Adakan Inagurasi Show 2021

April 14, 2021

Terpopuler

  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    818 shares
    Share 327 Tweet 205
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    430 shares
    Share 172 Tweet 108
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    382 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Doa Berbuka Puasa yang Benar sesuai Sunnah Rasulullah

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    239 shares
    Share 96 Tweet 60
  • #DapurRamadan, Ini Tips Menyimpan Kolang Kaling agar Tahan Lama

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Launching Outlet di Babel, Salimah Gandeng Pelaku UMKM

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Nusret “Salt Bae” Koki yang Bangun Masjid Senilai 13 Milyar

    194 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Matikan TV saat Menunggu Berbuka Puasa dan Sahur

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga