ChanelMuslim.com – Islam menyelamatkan mualaf Korea dari depresi. Daud Kim, mualaf asal Korea Selatan banyak menginspirasi orang korea untuk mengenal Islam lewat youtube chanelnya. Baru-baru ini dia berbincang sengan seorang mualaf dalam konten youtube chanelnya.
Byeong Chan berasal dari Korea Selatan. Dia menjelaskan kisahnya kembali dan bagaimana teman Muslimnya menginspirasinya untuk menjadi seorang Muslim.
Kehidupan remaja Byeong berbeda dengan remaja lainnya. Dia dulu pesepakbola. Dia bermain sampai dia berusia 17 tahun. Dia mengidolakan Mosalah dan Mezut Ozil tapk tidak membuka hatinya untuk mengenal Islam.
Baca Juga: Sejarah Penyebaran Islam di Jepang
Depresi dan Berhenti Sekolah
Hingga suatu ketika dia menyadari dia tidak sakit secara fisik atau mental tapi dia merasa depresi. Dia merasa tersesat, sempat berhenti sekolah menengah, pernah kehilangan harapan dan berpikir dia tidak akan mencapai apapun dalam hidup ini.
Dia berubah dan berusaha menyelesaikan sekolah menengah dan dia menjalani wajib militer lebih awal dari kebanyakan orang.
Baca Juga: Freedom, Film Dokumenter tentang Perjalanan Spiritual 50 Mualaf Dunia
Islam Menyelamatkan dirinya
Setelah dia mendapat ijazah SMA dia bertemu dengan seorang teman Muslim. Teman Muslimnya ini dengan sabar mendengarkan dia, memahaminya dan menerima situasi yang dia alami.
Prilaku teman muslimnya ini perlahan-lahan membuatnya berubah lebih baik. Dia mengenal Islam dari temannya yang mampu menjawab segala pertanyaannya. Ini membuatnya belajar lebih banyak dan Islam memberinya kedamaian di dalam hatinya.
Setelah 6 bulan belajar, dia memutuskan dia siap untuk menerima Islam. Dia sangat senang dengan keputusannya dan Islam membuatnya sangat bahagia.
Dia belum menceritakan tentang kemuslimannya kepada keluarga. Dia berniat untuk memberitahukannya secara perlahan dan mencoba untuk mengenalkan Islam kepada keluarga swrta berharap keluarganya bisa menerima dan memeluk agama Islam.
Dia juga sangat semangat menyambut ramadan yang tinggal menghitung hari. Meski secara global kita sedang mengalami pandemi karena COVID -19 yang membuat dirinya tidak dapat ke masjid, dia tetap semangat mempelajari Islam. Dengan hati yang penuh kegembiraan menunggu pertemuan dengan para saudara Muslim lainnya untuk belajar Islam dan beribadah bersama.[My]