DOA untuk orang yang sakit keras maksudnya adalah dari kacamata manusia bahwa sakit yang diderita cukup berat.
Bahkan mungkin dari sisi medis sampai angkat tangan dalam penanganannya yang artinya sulit untuk disembuhkan.
Untuk kasus seperti ini, dapat berkaca dari kisah Nabi Ayyub ‘Alaihi Salam. Seperti yang telah Ustaz Adi Hidayat jelaskan di Adi Hidayat Ofiicial.
Nabi Ayyub ‘Alaihi Salam yang diberikan cobaan berupa sakit kulit selama bertahun-tahun hingga ditinggalkan oleh anak dan saudaranya.
Meskipun menderita akibat penyakit tersebut, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh dan justru selalu berdoa kepada Allah. Berikut doa untuk kesembuhan yang diajarkan Nabi Ayyub ‘Alaihi Salam yang tercantum dalam Surat Al-Anbiya ayat 83:
رَبِّ أَنِّى مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.
Dari kisah tersebut, terdapat pelajaran bagi umat Islam untuk selalu berdoa dan meminta kesembuhan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Ketika manusia sudah mengatakan tidak mungkin, maka sesungguhnya ini adalah tanda dari Allah supaya kita langsung memohon kepadanya. Dan Allah berkehendak mengabulkan langsung tanpa campur tangan siapapun untuk menunjukkan cinta kasih-Nya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Beliau juga menambahkan bahwa cinta kasih Allah itu datang dari kesungguhan kita dalam beribadah.
“Cinta kasih Allah itu lahir dari kesungguhan kita beribadah. Makanya kalau ada penyakit atau ujian apapun yang dirasakan berat oleh manusia, sampai tidak bisa diatasi, ini adalah tanda untuk meningkatkan ibadah.”
Baca juga: Amalkan Doa Ini, Semua Penyakit Akan Hilang
Doa untuk Orang Sakit Keras
Doa tersebut dapat ditujukan kepada diri sendiri dan juga orang lain. Selalu niatkan untuk ibadah.
Bisa dibaca kapan saja, dalam sujud di sholat malam contahnya. Kemudian ditambahkan kesungguhannya dengan melakukan sedekah dan kegiatan kebaikan-kebaikan lainnya untuk mengharapkan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini juga berkaitan dengan Surat Al-Baqarah ayat 156:
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Di akhir ayat tersebut diingatkan kembali, ketika diuji dengan kesenangan ataupun rasa duka, segeralah sadar bahwa semua hanyalah titipan dan akan kembali kepada Allah.
“Semua ini diuji supaya kita lebih kuat lagi. Supaya kita lebih mampu mengeluarkan kemampuan yang lebih hebat untuk lebih dekat dengan Allah,” tambah Ustadz Adi Hidayat.[Sdz]