ChanelMuslim.com—Mantan walikota Depok, Jawa Barat, Nur Mahmudi Isma’il ‘ngunduh mantu’ dengan merayakan hajatan pernikahan, walimatul ‘ursy. Putera pertamanya, Ahmad Syihan Isma’il, yang menikahi Elisa Noor, menggelar hajatan di Balairung Budi Utomo, Hotel Bumi Wiyata, Depok, Ahad (11/12/2016).
Ada yang unik dan menarik dari penyelenggaraan hajatan ini. Para tamu undangan laki-laki dan perempuan dipisahkan tempat duduknya; yang lelaki menempati blok sebelah kiri dari pintu masuk, sedangkan undangan perempuan berada di posisi sebelah kanan.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid yang memberikan sambutan mewakili keluarga besar Nur Mahmudi menyatakan sukacita atas penyelenggaraan walimah yang masih menjaga nilai-nilai Islami. “Semoga pasangan ananda Ahmad dan Elisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, aamiin,” ujarnya mendoakan.
Selain keunikan pemisahan tamu undangan tersebut, terdapat pula hidangan khas yang nyaris tak didapati dalam pesta pernikahan seperti ini. Yakni menu makanan pokok yang berjejer dengan nasi putih dan nasi goreng. Menu ini adalah sorgum (sorghum spp), yang merupakan makanan pokok yang diolah dan disejajarkan dengan nasi.
“Sumber proteinnya lebih baik dari nasi dan gandum. Untuk yang punya masalah dengan gula darah dan penyakit degeneratif lainnya, sorgum bisa menjadi makanan pokok pengganti nasi dari beras,” ucap pembawa acara yang menyampaikan informasi mengenai makanan khas ini. Kru ChanelMuslim yang mencicipi sorgum pun merasakan lezatnya tak kalah dengan nasi.
Seperti diketahui, saat menjabat sebagai walikota, Depok Nur Mahmudi gencar mempromosikan dan menerapkan kebijakan ‘one day no rice’ (ODNR) yang semula diberlakukan di lingkungan kantor pemerintahan kota, kemudian menyebar ke sekolah-sekolah dan instansi swasta lainnya di Depok.
Program ODNR, menurut Nur Mahmudi, dimaksudkan agar warga tidak selalu bergantung pada makanan pokok nasi. Sebab, katanya, makanan pokok itu tidak melulu nasi, tapi banyak alternatifnya berupa kentang, singkong, dan umbi-umbian. Makanan pokok diversifikasi ini pun tersedia melimpah di pasar-pasar tradisional.
Dan keunikan lainnya di areal walimatul ‘ursy ini adalah terdapatnya kotak amal bertuliskan “Donasi Peduli Aceh”. Kotak berukuran cukup besar bercat putih ini terletak di pintu keluar acara.
Melalui kotak amal ini para tamu undangan diingatkan akan bencana gempa bumi yang menimpa warga di bumi Nanggroe Aceh Darussalam, khususnya di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya. Peduli bencana pun tak luput dari hajatan yang dihadiri sejumlah pejabat dan mantan pejabat, baik di tingkat kota Depok maupun nasional ini. (mr)