DEWAN Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah mengadakan audiensi ke BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), yang diwakili oleh beberapa pengurus di antaranya Ketua Bidang Ketahanan Keluarga Ustaz Ridwan Hamidi, Lc., MA., dan beberapa pengurus Humas DPP Wahdah Islamiyah.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG di Ruang Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang beralamat di Jalan Jl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Kamis (8/12/2022).
“Kita ingin menciptakan keluarga yang punya ketahanan yang bagus, ketahanan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah, keluarga yang maslahah dan ini bisa kita bangun bersama,” ujarnya.
Audiensi ini adakan untuk mem-follow up arahan dari Menko PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy saat memberikan Kuliah Umum di Mukernas XV DPP Wahdah Islamiyah 26 November yang lalu di Asrama Haji Sudiang Makassar.
Menko PMK dengan tegas agar Wahdah Islamiyah segera membuat MoU bersama BKKBN untuk melakukan kerja sama utamanya dalam penanganan stunting.
“Intinya, kita ingin semua elemen umat Islam harus merupakan rangkaian yang saling menguatkan dan membuat warna yang indah dan alat perekatnya adalah ukhuwah Islamiyah,” kata Muhadjir Effendy di hadapan seluruh peserta Mukernas, Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Ajak Wahdah Islamiyah Ambil Bagian Penurunan Stunting
Wahdah Islamiyah dan BKKBN Jalin Kerja sama untuk Peningkatan Kualitas Keluarga dan Penanganan Stunting
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, jika para alim ulama ikut turun menyampaikan stunting dengan segenap ilmunya bersama BKKBN, tentu akan lebih menyempurnakan.
“BKKBN tentu bagian dari umara yang menjalankan tugas birokrasi, sementara ini para ulama sehingga beliaulah juga yang punya banyak ilmunya untuk bisa menyampaikan kepada keluarga sehingga stunting bisa lebih cepat untuk diturunkan dan sukses di dalam sosialisasi di keluarga,” tambah Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Diketahui bahwa Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memiliki relawan di seluruh Indonesia.
Menurut Hasto Wardoyo, setiap desa ada namanya tim pendamping keluarga, dengan jumlah 600 ribu orang di seluruh Indonesia.
“Jadi di mana berada Wahdah Islamiyah, kita punya kontak personnya di sana yang pendamping keluarga yang stunting. Kita punya teman-teman relawan di lapangan, jadi Insya Allah di seluruh Indonesia kita bisa join dan kolaborasi,” ungkapnya.
Ketua Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI Ustaz Ridwan Hamidi menyampaikan bahwa dari berbagai program BKKBN dan Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI nampak banyak titik temu yang bisa dilakukan di antaranya peningkatan kualitas keluarga, yang menjadi visi dari BKKBN, ini sangat erat hubungannya dengan apa yang dilakukan oleh Bidang Ketahanan Keluarga DPP WI.
“Kami berkesampatan menggali berbagai program yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk kita jajaki peluang-peluang kerja sama antara Bidang Ketahanan Keluarga DPP Wahdah Islamiyah dengan BKKBN, nampak banyak titik temu yang bisa kita lakukan di antaranya peningkatan kualitas keluarga yang menjadi visi dari BKKBN,” tuturnya.
Ustaz Ridwan Hamidi juga mengungkapkan harapan dari Kepala BBKBN agar para Ustaz dan Ustazah di Wahdah Islamiyah turut membantu membahasakan beberapa hal yang berkaitan dengan program-program yang ada saat ini yang sejalan dengan syariat Islam diberikan masukan dan penjelasan sesuai dengan tuntunan Islam.
“Kepala BKKBN berharap kepada Ustaz dan Ustazah di Wahdah Islamiyah memberikan penjelasan yang sejalan dengan syariat Islam baik berhubungan dengan kelahiran, masa menyusui, dan juga bagaimana agar tidak meninggalkan keturunan yang lemah, dan beberapa yang lainya yang menjadi peluang yang luar biasa untuk kerja sama,” tegasnya.
Ustaz Ridwan menjelaskan bahwa di beberapa tempat dan beberapa daerah di mana BBKBN berada, Wahdah Islamiyah juga Alhamdulillah sudah hadir di 36 provinsi dan 236 kabupaten/kota, sehingga sangat mudah untuk melakukan sinergi.
“Kami berharap mudah-mudahan ada sinergi yang lebih lanjut dengan beberapa program yang lebih kongkrit baik itu menciptakan keluarga hebat, keluarga berkualitas dan kita berharap mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian upaya pembangunan bangsa dan umat. Mohon doanya, semoga ini awal yang baik bagi kita semua,” harapnya.[ind]
Laporan: Muh Akbar (MEDIKOM DPP WI)