Untuk pertama kalinya di Afghanistan, seorang ulama berhasil menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Uzbek, setelah tujuh tahun berdedikasi meluangkan waktu menyelesaikan hal tersebut.
“Ini adalah layanan besar untuk masyarakat Uzbek dan untuk seluruh bangsa Afghanistan,” jelas Dr. Muhammad Ayaz Niazi, salah satu ulama Afghanistan paling produktif kepada OnIslam.net.
Menurut lulusan Universitas Al-Azhar, terjemahan Al-Quran ke bahasa Uzbek merupakan keajaiban dalam upaya memperkaya ajaran Islam.
“Muslim Uzbek sekarang bisa bangga mengkaji ajaran Islam di Al-Quran dalam bahasa ibu mereka yang pada akhirnya akan membuka banyak cara belajar bagi mereka”, ujar Dr. Niazi, yang merupakan kepala Imam Masjid Jamia Wazir Akbar Khan di Kabul.
Dia menambahkan bahwa setiap kelompok etnis di masyarakat multi-etnis Afghanistan merasa bangga menjadi masyarakat Muslim yang kolektif.
Upaya menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Uzbek juga diterima oleh Maulana Abdul Haseeeb Hasseb, seorang ulama di provinsi Baghlan utara.
“Kami memiliki sebuah organisasi yang disebut Yayasan Ajaran Al-Qur’an yang berjuang untuk mempromosikan pendidikan agama di seluruh negeri,” kata Maulvi Haseeb.
Dia menambahkan bahwa ia membutuhkan tujuh tahun untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahwa Uzbek dan sekarang ia berencana menerbitkan setidaknya 2.000 salinan Al-Quran agar tersedia di seluruh negeri.
Ada sekitar 5 juta etnis Uzbek yang berada di provinsi barat utara seperti Faryab, Badghis dan Jawzjan.
Ulama dan para tetua masyarakat di jantung Uzbek memuji upaya ini sembari menekankan pentingnya juga untuk belajar bahasa Arab.
Maulvi Assadullah Jamali, seorang ulama lokal, mengatakan bahwa terjemahan Al-Quran dalam bahasa Uzbek sudah merupakan kebutuhan.
“Apa yang Maulana Haseeb telah lakukan benar-benar sesuatu yang menakjubkan, kami memiliki terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Pashto, Dari dan bahkan bahasa Inggris tapi kami sangat membutuhkan dalam bahasa Uzbek,” tegasnya.
Maulvi Ismail Mujahid, sesepuh setempat, dalam sambutannya mencatat bahwa pekerjaan yang dilakukan Maulana Haseeb akan diingat untuk waktu yang sangat lama.
“Kami merasa bangga padanya dan memohon kepada Allah agar dia mendapat balasan pahala atas apa yang dia lakukan,” pungkasnya.[af/onislam]