ChanelMuslim.com – Dengan inovasi pengembangan Program Pemberdayaan Ekonomi, Dompet Dhuafa Cabang Riau membuat rumah produksi hasil olahan jamur tiram yaitu ‘Roemah Jamur Alam Panjang’. Tujuannya untuk para Penerima Manfaat yang berada di Desa Alam Panjang, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Melalui program pemberdayaan tersebut, Dompet Dhuafa Cabang Riau meluncurkan produk olahan jamur tiram, bernama Si Miko ‘Jamur Crispy’, pada Kamis (7/11/2019). Salah satu jenis makanan yang sekarang banyak digemari oleh masyarakat sebagai camilan jajanan ringan.
Ali Bastoni, Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Riau mengatakan berawal dari Zakat, Dompet Dhuafa Riau mengembangkan program ‘Roemah Jamur Alam Panjang’ agar mampu menjadikan peluang bisnis untuk memutus rantai kemiskinan.
“Tentunya agar para Penerima Manfaat mampu mandiri dan berdaya. Sehingga turut memunculkan manfaat luas untuk mustahik yang lain,” ujar Ali Bastoni dalam siaran persnya.
Berdasarkan manfaatnya, jelas Ali jamur terbagi menjadi tiga kelompok. Terdapat jamur yang bisa dikonsumsi, jamur untuk obat dan jamur beracun.
“Jamur yang bisa dikonsumsi memiliki nilai gizi yang tinggi dan disebut dengan jamur edible atau layak makan,” sebutnya lagi.
Ali menjelaskan juga salah satu jamur yang bisa dikonsumsi adalah jamur tiram. Jamur tersebut identik dengan bentuknya yang putih, lebar, tumbuh bergerombol seperti payung, dan bentuknya yang menyerupai cangkang tiram. Jamur tiram sangat mudah ditemukan apalagi di Indonesia.
“Oleh karena itu, tak jarang masyarakat membudidayakan jamur tiram. Mengingat jenis jamur tersebut banyak sekali peminatnya,” akunya.
Ali mengaku budidaya jamur dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar. Jamur memang merupakan makanan yang menyehatkan. Kebutuhan akan jamur tiram selalu tinggi. Karena disukai oleh hampir semua kalangan.
“Kini Si Miko ‘Jamur Crispy’ sudah memroduksi sekitar 200 bungkus/hari, dengan berbagai varian rasa. Juga sudah dipasarkan ke wilayah Dumai, Bengkalis, Pangkalan Kerinci, Pelalawan dan Pekanbaru,” tutup Ali Bastoni. [jwt/rilis]