ChanelMuslim.com – Tijuana dulunya adalah tempat tujuan wisatawan selama lebih dari satu abad. Juga salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Utara.
Namun, dengan kian majunya Tijuana, demikian halnya dengan masalah yang ditimbulkan para pendatang yang masuk ke perbatasan Meksiko setiap tahun. Epidemi AIDS kian berkembang karena merajalelanya prostitusi, seks tanpa pengaman, dan ketergantungan narkoba.
Epidemi AIDS terkonsentrasi pada kelompok-kelompok tertentu, seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, transgender, dan orang-orang yang memakai narkoba suntik atau penjaja seks.
Dilaporkan oleh Daily Mail, berdasarkan studi pada 2006, satu dari 125 laki-laki dan perempuan berusia antara 15 hingga 49 tahun mungkin terinfeksi HIV. Ini tidak termasuk anak-anak yang didiagnosis mengidap virus HIV karena orang tua mereka.
Beberapa fasilitas kota pun diubah untuk pengobatan pasien. Seorang fotografer bernama Malcolm Linton dan penulis Jon Cohen menangkap gambar dan cerita tentang Tijuana untuk menunjukkan kenyataan yang terjadi di sana.
Dalam buku mereka yang berjudul Tomorrow Is a Long Time, Linton dan Cohen mengikuti puluhan pengidap HIV dan orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus tersebut. Narkoba digunakan oleh sebagian besar pekerja seks yang ada di sana.[af/cnn]