ChanelMuslim.com – Menurut data The State of the Global Islamic Economy Report 2015/2016, pasar pakaian muslim mencapai 230 miliar dolar Amerika Serikat (USD) di tahun 2014 atau setara 3.000 triliun rupiah lebih dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 327 miliar USD atau sekitar 4.354 triliun rupiah di tahun 2020. Jika dibandingkan dengan pasar pakaian global, pakaian muslim saat ini berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat (400 miliar USD) dan Cina (310 miliar USD). Data tersebut dipaparkan oleh
Ali Charisma, Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada Talkshow “Menatap Masa Depan Pakaian Muslim Indonesia di Dunia”.
“Melihat peluang yang menjanjikan tersebut, kalangan industri fashion dunia memberi perhatian pada pakaian muslim. Sejumlah merek global, mulai dari kelas high-end hingga high-street fashion tergerak merilis koleksi modest fashion, di antaranya DKNY, Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, Dolce & Gabbana, Zara, Mango, Uniqlo, dan H&M. Beberapa ritel high-end, seperti Moda Operandi dan Net-a-Porter pun tak ketinggalan melakukan kampanye “Ramadhan Style”,” ujarnya panjang lebar dalam siaran pers yang diterima chanelmuslim. com.
Dia melanjutkan begitu pula fenomena yang terjadi di tanah air. Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, praktis kebutuhan akan pakaian muslim begitu tinggi. Indonesia menjadi pangsa pasar konsumsi pakaian muslim terbesar ke-5 di dunia (12,69 miliar USD), setelah Turki (24,84 miliar USD), Uni Emirat Arab (18,24 miliar USD), Nigeria (14,99 miliar USD), dan Saudi Arabia (14,73 miliar USD). Sedangkan eksportir terbesar pakaian muslim adalah Cina (28.629 juta USD), India (3.872 juta USD), dan Turki (2.338 juta USD).
“Memenuhi kebutuhan pasar lokal yang terus melonjak, semakin marak pelaku fashion muslim yang bermunculan serta semakin gencar penyelenggaraan event fashion muslim dari skala kecil hingga besar,” paparnya.
Menyadari bahwa fashion muslim sebagai komoditi paling potensial untuk memasuki pasar internasional, kata Ali pemerintah pun mencanangkan Indonesia sebagai pusat fashion muslim di tingkat Asia pada tahun 2018 dan tingkat dunia di tahun 2020.
“Kehadiran Muslim Fashion Festival Indonesia untuk ikut menyokong industri fashion muslim di Indonesia. Dengan terwujudnya Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia akan menggerakkan perekonomian nasional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Ali Charisma terkait event perdana yang akan digelar oleh Indonesian Fashion Chamber bekerjasama dengan Hijabersmom Community.
Dengan komitmen memberikan kesempatan kepada desainer dan label busana muslim Indonesia untuk meningkatkan kompetensi produk sekaligus memperkuat pondasi bisnisnya, MUFFEST Indonesia 2016 menggelar rangkaian kegiatan berupa fashion show, exhibition (pameran dagang), seminar/talkshow, workshop, competition, community gathering, trend installation, bahkan dilengkapi dengan Kuliner Halal persembahan dari Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPEMI).
MUFFEST Indonesia 2016 akan menggelar fashion show yang menampilkan ragam karya desainer dan label busana muslim tanah air, di antaranya Ria Miranda, Jenahara, Irna Mutiara, Restu Anggraini, Hannie Hananto, Itang Yunasz, Deden Siswanto, Ali Charisma, Sofie, Nuniek Mawardi, Monika Jufry, Najua Yanti, Norma Hauri, Ina Priyono, Khanaan Samlan, Oka Diputra, Dwi Iskandar, Eridani, dan NurZahra. Selain itu, MUFFEST Indonesia 2016 akan menghadirkan rancangan desainer perwakilan Malaysia
(jwt/whn)