Pelaksanaan haji tahun 2022 tidak terlepas dari banyaknya tantangan. Terlebih lagi, haji tahun ini merupakan haji yang baru diadakan kembali setelah selama dua tahun ditiadakan karena Covid-19.
Baca Juga: Berangkat 4 Juni 2022, Kloter Pertama Embarkasi Jakarta Mulai Masuk Asrama Haji Pondok Gede
Tantangan Pelaksanaan Haji Tahun 2022
Oleh sebab itu, banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Cecep Khairul Anwar menjelaskan bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah masalah waktu persiapan.
“Tantangan yang pertama dari perspektif waktu sangat singkat dalam mempersiapkan haji ini. Biasanya, kita mempersiapkan selama enam bulan, tapi sekarang hanya kurang dari satu bulan,” ujarnya kepada ChanelMuslim.com di asrama haji Pondok Gede, Jumat (3/6).
Hal ini disebabkan karena Arab Saudi baru memberi informasi terkait keberangkatan haji ini pada bulan April lalu.
Selain itu, rencana perjalanan haji yang tidak baku menjadi dinamika tersendiri.
Sifatnya masih bisa berubah tergantung kondisi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Dalam mengatasi tantangan yang ada, Cecep mengaku bahwa salah satu cara mengatasinya adalah tetap menjaga komunikasi dengan berbagai pihak.
“Kendala-kendala itu bisa diatasi dengan komunikasi-komunikasi antara panitia penyelenggara dan pihak terkait yang bisa terjalin dengan bagus,” tambahnya.
Terkait tantangan kelayakan huni asrama haji, Cecep mengungkapkan bahwa penetapan layak atau tidaknya asrama untuk ditempati para jemaah tidak hanya dilakukan oleh Kemenag.
“Sebelum tanggal tiga, asrama sudah tersterilisasi. Jadi, yang menyatakan asrama sudah layak huni itu bukan dari Kemenag saja, tapi dari Kemenkes dengan segala prosedur mereka,” tambah Cecep.
Selain dalam hal persiapan, Ketua PPIH yang juga merupakan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta itu mengungkapkan tantangan yang harus dihadapi para calon jemaah haji.
Salah satunya adalah bersiap untuk menghadapi cuaca panas.
Jangan sampai tidak mempersiapkan diri dengan baik sehingga ibadah haji menjadi terganggu karena jatuh sakit.
“Panasnya itu kira-kira bisa mencapai 40 derajat lebih. Jadi, pahami lingkungan agar bisa mengondisikan atau mengetahui peralatan apa yang dibutuhkan saat musim panas,” tutupnya.