Chanelmuslim.com-Orang dewasa mungkin sudah terbiasa dengan stres atau tekanan, tapi bagaimana dengan anak-anak? Ternyata, anak-anak juga bisa mengalami stres, lho. Kenali tanda-tandanya sebagai berikut.
Stres bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak. Sangat mengkhawatirkan bila keadaan stres pada anak tidak segera ditangani, karena anak-anak belum memiliki pengalaman dalam mengolah emosi seperti orang dewasa. Jika keadaan stres ini berkepanjangan, bisa membuat anak frustrasi dan mendorongnya berbuat nekat.
Sebagai orang tua, seharusnya kita selalu memperhatikan buah hati kita, termasuk menemukan sedini mungkin seandainya anak kita mengalami stres. Tanda-tanda anak yang sedang mengalami stres di antaranya sebagai berikut.
1. Anak yang biasanya ceria jadi lebih pemurung, semangat belajar menurun, malas pergi ke sekolah, bahkan menarik diri dari pergaulan.
2. Anak menjadi agresif. Ia sering marah-marah, menendang, memukul, berteriak-teriak, menggigit. Ia juga terus-menerus melawan perkataan orang tua.
3. Anak susah konsentrasi saat belajar. Anak tiba-tiba susah menerima pelajaran yang diberikan guru, atau bahan pelajaran yang kita bacakan di rumah.
4. Anak menjadi susah tidur, atau bahkan mengigau dengan berteriak dan mengomel dalam tidurnya.
5. Terjadi perubahan pola makan pada anak. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan anak sering sakit perut, diare, atau maag.
6. Anak yang semula sudah tidak mengompol, tiba-tiba mengompol lagi ketika tidur.
Jika Bunda menemukan salah satu atau lebih gejala di atas pada anak, kemungkinan anak sedang mengalami stres. Tapi jangan panik dulu, ada beberapa langkah yang bisa diambil agar stres pada anak tidak berkepanjangan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebab dari stres anak. Mengetahui faktor yang menyebabkan anak menjadi stres sangat penting karena berkaitan dengan cara penanganan yang akan dilakukan.
Usaha penting untuk menghindarkan anak dari stres berkepanjangan adalah sebagai berikut.
1. Memberikan perhatian yang cukup, tidak pelit memberikan pelukan dan kalimat sayang, tidak memberikan tuntutan di luar kemampuan anak, serta memberikan pola asuh yang sehat dan membina komunikasi yang baik dengan anak.
2. Kenalkan anak dengan Allah, ajari beribadah dan berdoa sebagai media mengadu mengungkapkan isi hati dan masalah, yakinkan bahwa Allah akan memberinya jalan keluar.
3. Kita juga perlu menyimpan nomor-nomor orang yang sering berhubungan dengan anak seperti nomor guru sekolah, guru les, serta teman dekatnya untuk memantau pergaulan anak, juga bisa digunakan untuk mencari informasi apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal di luar kewajaran pada anak.
Sesekali, ajaklah anak untuk berekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan atau menenangkan untuk menyeimbangkan kembali kondisi psikisnya.
Jika memang orang tua tak bisa mengatasi masalah anak, mengajaknya ke ahli psikologi anak juga pilihan yang bijak.
Semoga anak-anak kita bisa terhindar dari stres ya. (ind/ummionline)