Chanelmuslim.com – Salah satu bentuk kecemasan atau kekhawatiran adalah perasaan tidak aman atau insecure. Menurut psikolog Alzena Masykouri, MPsi, ini merupakan respon yang diberikan oleh lingkungan. Nah, modal dasar untuk menghilangkan rasa tidak aman adalah kepercayaan.
“Ketika individu merasa lingkungannya tidak dapat dipercaya, karena berbagai sebab, maka kemungkinan untuk menjadi cemas lebih besar. Pada anak, penyebab munculnya rasa tidak percaya dapat terjadi karena perilaku yang tidak konsisten dari orang dewasa di sekitarnya atau minimnya kesempatan untuk mencoba,” tutur Alzena.
Pada sebagian besar anak usia di bawah tiga tahun, umumnya rewel ketika jauh dari ibu atau ayahnya. Ini adalah hal yang wajar karena ayah dan ibunya adalah sosok yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari anak.
Hal senada disampaikan psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi. Jika saat akan pergi, misalnya pergi bekerja, ibu bisa menaruh kepercayaan pada anak dan anak bisa memastikan berada di tempat atau bersama orang yang aman dan terpercaya, anak pasti bisa memahami.
“Ibu pun di lain sisi harus yakin ketika meninggalkan anak, tidak boleh setengah hati. Jadi harus mantap agar anak pun akan tertular dengan keyakinannya,” ucap Vera.
Kecemasan akan lingkungan juga bisa muncul jika anak mendapat proteksi berlebihan maupun sering mendapat ancaman. Untuk itu, berikan pendapat-pendapat positif pada anak, dan jangan bersikap berlebihan.
Pastikan pula orang tua tidak berbohong pada anak. Misalnya saja ketika akan pergi bekerja, sampaikan pada anak bahwa orang tua pergi untuk beberapa jam. Jangan malah mengatakan cuma pergi sebentar, padahal pergi bekerja dari pagi sampai malam. Ini menyebabkan anak menjadi tidak percaya pada orang tuanya. Akibatnya anak akan menjadi lebih rewel.
“Ketika orang tua bekerja dan orang tua memberikan pengertian seperti ‘mama kerja ya, nanti mama pulang agak sore, kamu sama nenek ya,’ awalnya anak akan menangis namun dengan pola yang konsisten seperti orang tua benar-benar pulang sore dan juga seperti itu keesokan harinya, maka anak tidak akan rewel dan mengerti polanya. Anak akan mengerti dari polanya, bukan dari bahasanya,” papar psikolog Ade Dian Komala, MPsi, saat dihubungi terpisah.
Lebih buruk lagi, tutur Ade, adalah ketika orang tua mengatakan akan pergi sebentar, namun nyatanya baru pulang berjam-jam kemudian, bahkan pada saat anak sudah tidur. Kebingungan dan ketakutan ibunya tidak akan pulang membuat anak jadi rewel.
“Yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua adalah jangan pernah berbohong dan katakan apa adanya. Sebenarnya anak mengerti apa yang dilakukan orang tuanya, maka jangan menyepelekannya,” saran Ade.(ind/dethealth)