KARTINI from Darkness to Light didesain oleh Sherria Ayuandini, seorang WNI yang menjadi peneliti senior di Universitas Amsterdam. Ini adalah permainan yang terinspirasi dari kisah Kartini, pahlawan dari Indonesia.
Sherria mendesain permainan ini karena resah dengan banyaknya permainan papan moderen yang justru menunjukkan kolonialisme seperti menjarah atau menaklukkan.
Pada tahun 2020, Sherria mengikutsertakan gamenya ke kompetisi Zenobia Award dan berhasil menjadi finalis. Dari sini, Sherria mendapat pendanaan dari penerbit Swedia, Ion Game Design, untuk memasarkan lebih luas.
Baca juga: Simak Lima Manfaat Permainan Engklek bagi Kesehatan, Bisa Meningkatkan Kekuatan Otot
Sherria Ayuandini, Seorang WNI yang Membuat Kartini from Darkness to Light ke Pasar Global
Sherria juga berkolaborasi dengan Profesor Christienne Hinz dari Departemen Sejarah di Southern Illinois University untuk membuat pedoman pendidikan di ruang kelas, mempromosikan Kartini sebagai alat untuk belajar tentang pemberdayaan dan dekolonisasi.
Saat ini, permainan Kartini ini bisa dibeli melalui website Ion Game dengan harga $79 atau setara dengan Rp1.265.264.
Tidak hanya sebagai hiburan, Sherria menekankan bahwa permainan ini memiliki misi besar untuk menginspirasi perempuan di seluruh dunia agar berani meraih mimpi mereka.
Dengan dedikasinya yang luar biasa, Sherria Ayuandini telah membuktikan bahwa kreativitas dan semangat juang mampu membawa budaya Indonesia ke panggung dunia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hal ini menjadi bukti bahwa papan permainan ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan budaya, sekaligus alat untuk mewakili nilai-nilai kemanusiaan.
Melalui Kartini from Darkness to Light, dirinya tidak hanya mengangkat nama Kartini, tetapi juga nama Bangsa Indonesia di mata dunia. [Din]