ChanelMuslim.com – Pasca gempa yang menghancurkan ratusan rumah dan bangunan pada Ahad (5/9) lalu dan diikuti dengan gempa susulan hingga 100 kali lebih ini kini menyisakan kerja yang banyak dari seluruh masyarakat Lombok DNA Indonesia. Lombok mulai kembali bangkit menatap masa depan yang lebih cerah. Termasuk dalam kegiatan belajar-mengajar yang sudah mulai bergeliat.
Ratusan siswa dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai memadati sekolah darurat Dompet Dhuafa yang bertempat di bekas Ponpes Assyafuiyah, Desa Menggala, Lombok Utara.
Ponpes Assyafiiyah adalah komplek sekolah yayasan yang dihuni oleh lebih dari 500 murid. Terbagi dari MA, MTs, dan MI Assyafiiyah, serta memiliki 35 tenaga pengajar. Sekolah tersebut dulunya menjadi tumpuan pendidikan di wilayah Desa Menggala, Lombok Utara.
Namun, semenjak gempa kedua terjadi pada awal Agustus, kegiatan belajar-mengajar di Ponpes Assyafiiyah lumpuh total. Baik murid maupun guru sudah tidak lagi dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Selain karena gedung sekolah yang sudah roboh, murid dan guru pun semua mengungsi.
Melihat peranan penting dari Pondok Pesantren Assyafiiyah tersebut, tim Lombok Recovery (LOVER) menjadikan lokasi tersebut fokus utama untuk menggerakkan kembali pendidikan. Mendirikan sekolah darurat menjadi langkah utama untuk menghidupkan kembali kegiatan belajar mengajar di Lombok Utara, khususnya di Desa Menggala.
Lebih dari 500 murid dengan semangat dan gembira, kembali melakukan rutinitas yang sangat dirindukan, yaitu bersekolah.
“Senang sekali kak, bisa bertemu teman-teman lagi, bisa belajar lagi, bisa bermain lagi. Kami rindu dengan segala aktivitas di sekolah,” terang Andi, salah satu murid MI Assyafiyah dalam keterangan pers yang diterima chanelmuslim.com dari Dompet Dhuafa.
#LombokBangkit. (jwt/rilisDD)