Sunday, March 7, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Senjata Budaya

August 23, 2016
in Berita
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

Sebuah hadits dari Sahabat Rasulullah SAW, Huzaifah bin Al-Yaman berkata dia mendengar Rasulullah bersabda, “Akan hapus Islam sebagaimana hapusnya ragi kain, sehingga tidak diketahui orang lagi apa itu puasa, apa itu shalat, apa itu ibadah haji, apa itu shadaqah-zakat. Maka terbanglah kitab Allah pada suatu malam, sehingga tidak meninggalkan di muka bumi agak satu ayatpun. Dan tinggallah sekelompok manusia, orang-orang tua dan lemah, mereka berkata, “Kami telah mendapati nenek moyang kami dengan kalimat ini : “La ilaha illalLah”. Dan mereka itupun tidak mengerti lagi apa itu shalat dan tidak berpuasa dan tidak mengerjakan haji serta tidak bershadaqah”. (Hadits ini dirawikan oleh Ibnu Majah).

Maksud dan arti yang terkandung di dalam hadits ini tidaklah terlalu “tinggi”. Isinya ialah bahwa agama Islam itu pada suatu masyarakat bisa saja hilang, laksana kain kehilangan ragi, tak ada warnanya lagi, telah lusuh dan tua.

1400 tahun yang lalu, ketika Rasulullah SAW masih hidup, baginda telah memperingatkan ini kepada kita. Yaitu, bahwa agama bisa saja habis tinggal kerangka. Segala corak yang menentukan “kepribadian” agama itu bisa hilang kikis, jilat hapus, hingga yang tinggal hanya barang lapuk.

Dan sejarah Islam selama 14 abad telah membuktikan apa yang telah dibayangkan oleh Rasulullah SAW dan disampaikan oleh sahabat beliau Huzaifah ini. Satu negeri yang tujuh abad lamanya menjadi negeri Islam, berdiri pemerintahan dan kerajaan Islam, berdiri masjid-masjid megah dan kebudayaan yang tinggi, sekarang habis licin tandas.  Itulah Spanyol yang di dalam sejarah Islam disebut Andalusia.

Kalau kita melawat ke negeri itu di zaman kini, yang kita dapati hanya sisa bekas, yaitu bekas masjid yang telah dijadikan gereja. Menara tempat azan yang telah dijadikan tempat menggantung lonceng. Kita kagum melihat begitu tinggi mutu seni dan budaya yang pernah di tinggalkan oleh umat Islam ketika mereka memakmurkan negeri itu.

Dan kita hanya bertemu nama orang-orang besar Andalus-Islam dalam kitab-kitab yang mereka karang dan mereka tinggalkan, seperti Ibnu Hazem dalam fiqh, Ibnu Arabi dalam tasawuf, AI Qurthubi dalam tafsir. Dan jika kita datang kesana sekarang, tidak ada seorangpun yang akan kenal nama-nama itu. Sebab penduduk telah berganti dari Islam kepada Katholik. Dan kalau kita masih berminat juga, cobalah cari batu-batu nisan di kubur pusara lama, mungkin di sana masih ada bekasnya.

Dan ahli sejarah mengatakan bahwasanya kejatuhan kaum muslimin di negeri itu, bukanlah datangnya dengan tiba-tiba. Bahkan satu abad sebelum mereka diusir habis dari negeri itu, ahli-ahli fikir telah memberi ingat bahwa mereka dalam bahaya. Sebab yang mereka pentingkan bukan lagi Islam itu sendiri, melainkan kemuliaan dan kemenangan untuk diri sendiri.

Dari satu kerajaan besar Bani Umayyah, mereka berpecah menjadi raja-raja kecil (Mulukut Thawa’if), sehingga tiap kota mempunyai raja sendiri dengan gelar kebesaran sendiri pula, Sehingga mudah saja orang mengadu-domba dan kemudian menghancurkan semua!

Di Spanyol atau Andalusia itu sekarang habis semua, La ilaha illalLah (Tiada Tuhan melainkan Allah) itupun habis, yang tinggal hanyalah lukisan atau kaligrafi ayat Qur’an, di dinding istana Al-Hambra, yang penghuni kota Granada sendiri tidak ada yang pandai membaca kalimat, “Laa Ghaliba IllalLah” (lidak yang menang, melainkan Allah).

Ya, yang menang hanya Allah. Kaum muslimin sendiripun jika telah meninggalkan Allah, pasti kalah juga! Adapun di zaman modern ini yang terkenal adalah usaha sistematis dalam menghapuskan Islam terjadi di Soviet-Rusia.

Pemerintah Komunis yang menentang segala agama itu menumpahkan segala tenaga buat menghapuskan Islam di negeri-negeri Islam yang telah dijajahnya. Dan sekarang, kalau kita pergi ke negeri-negeri itu, yang kita dapati lagi ialah “orang-orang tua dan lemah”.

ltulah yang masih tinggal mengerjakan shalat dan puasa. Adapun yang muda-muda telah dikerahkan masuk pabrik-pabrik, sambil dipompakan pikirannya dengan ajaran yang sangat jauh dari agama, malahan menantang segala kepercayaan kepada yang ghaib.

Sebentar lagi jika orang datang ke negeri itu, orang-orang tua dan lemah itu satu demi satu tentu telah hilang, kembali ke alam baka. Anak-anaknya pula yang menggantikan jadi orangtua. Mereka akan mengatakan bahwa mereka maslh mendapati ayah-ayahnya, datuk, nenek-moyangnya mengucapkan “La ilaha illalLah”.

Sedangkan yang lain, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya, mereka tidak tahu lagi. Kadang-kadang nama sebagai orang Islam masih dipakai seperti Rashidov, Rahmanovzky, Ibrahimov, Karimov dan lain-lain, padahal mereka sudah jauh dari Islam, seperti terdapatnya nama Luqman, Alimin, Aidit dan lain-lain dalam kalangan komunis Indonesia.

Baik penghapusan dan pengusiran kaum muslimin dari Andalusia pada abad kelima belas (1492) atau penghapusan Islam di negeri-negeri komunis zaman sekarang, adalah persaingan yang sengit.

Kaum muslimin yang sadar akan agamanya, yang setia memegang kepribadiannya masih terus berjuang sekarang ini di Turkishtan. Mana yang tidak melihat lagi kemungkinan kemenangan telah hijrah dengan teratur ke negeri lain. Mereka terus memelihara pusaka aqidahnya di tempat kediaman yang baru.

Tetapi perjuangan paling hebat di samping kedua macam perjuangan itu ialah penyerbuan kepada dunia Islam bukan dengan perjuangan ?senjata meriam dan tank, melainkan dengan senjata kebudayaan. Dan ini dilakukan di negeri-negeri Islam yang dijajah oleh bangsa- bangsa pemeluk agama Kristen dari dunia barat.

Setelah negara-negara Islam itu merdeka, penyerangan dari segi kebudayaan masih diteruskan. Bahkan terkadang pada beberapa negeri, pemerintahan yang menggantikan bekas penjajah itu sendiri. Cara berpikirnya pun sudah jauh dari kepribadian sebagai muslim, malahan menyalin kepribadian guru yang mereka gantikan, sehingga setelah negeri itu merdeka, kembali kepada Islam adalah dipandang satu bahaya besar, dan mengikut selangkah demi selangkah kepada cara-cara Barat, lalu dinamai modernisasi, jauh lebih hebat, dan lebih kelewatan daripada masa dijajah itu sendiri.

Coba perhatikan betapa hebat bekas penyerangan kebudayaan itu. Kita ambil saja satu misal: Di Turki ketika Kemal Attaturk dengan keras menghapuskan huruf Arab dan menggantinya dengan huruf latin, rakyat Turki melawan dengan sisa tenaga yang ada pada mereka. Namun lambat laun huruf Arab itu terdesak juga dengan kekerasan.

Dan di negeri kita sendiri, di seluruh Indonesia, dengan berangsur huruf Arab yang telah kita tukar namanya menjadi huruf Melayu atau huruf Jawi itu dihabiskan dipunahkan, sehingga angkatan muda sekarang sudah tidak mengerti lagi huruf-huruf tersebut. Padahal dengan huruf itulah kita bangsa Indonesia yang 90% beragama Islam mengembangkan kebudayaan kita beratus tahun lamanya.

Jika berpikir dengan hening, haruslah kita akui bahwa pertukaran huruf itu saja amat besar pengaruhnya dalam mombelokkan cara kita berpikir dari rumpun agama kepada rumpun peradaban lain. Dan kelanjutannya ialah bahwa hilangnya huruf Arab pun membawa hilangnya perhatian orang kepada Al Qur’an. Malahan lama kelamaan sudah ada yang berani mengatakan: Al Qur’an itu bukan bahasa kita! Itu adalah bahasa asing!

Dan kelanjutannya lagi memang bertemulah apa yang telah dibayangkan oleh Nabi Muhammad SAW di dalam sabdanya yang teIah kita salinkan di atas.

Sudah bahagian yang terbesar dari penduduk Indonesia ini mengakui dirinya beragama Islam, namun dia tidak mengerti lagi apa itu Islam. Apa itu shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Malah ada yang gugup di muka penghulu tukang catat nikah seketika akan dinikahkan, disuruh mengucapkan dua kalimat syahadat, dan ada pemuka bangsa Indonesia yang tidak lurus mengucapkan “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!”? Dan banyak yang mengakui dirinya Islam, tetapi segala gerak langkah hidupnya, sangatlah jauh daripada yang diajarkan oleh Islam. Dasar dalam jiwanya masih tetap Hindu, Mahabharata dan Ramayana, atau dia berpikir dalam Islam secara Kristen!

Sungguhlah hebat yang kita hadapi sebagai juru dakwah! Tetapi Islam itu sendirilah yang mengajar kita supaya jangan berputus-asa. Kita disuruh rnempersiapkan din memasuki medan perang kebudayaan ini, dengan perlengkapan Iman dan persiapan Ilmu.

Karena hadits yang kita salin di atas itu masih ada ujungnya! Seorang di antara penghubung sanad hadits yang dirawikan oleh Huzaifah yang tersebut di atas bernama Shilat Bin Zufar Al-‘Absy bertanya kepada Huzaifah: “Apa gunanya La ilaha illalLah lagi, kalau orang tidak mengerti lagi apa itu shalat, apa puasa, apa haji dan apa zakat” Huzaifah menjawab: “Selama Laa ilaaha illAllah masih terdengar, harapan masih ada bahwa mereka akan terlepas dari neraka!”. Diucapkannya dengan semangat oleh Huzaifah.

Artinya kalau Laa ilaaha illAllah masih ada, tandanya dasar Islam belum hilang.  Dari sana kita mulai dan kita tidak boleh putus-asa! Medan tempat berjuang masih luas.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Resep Siomay, Yuk Buat Jajanan Sehat di Rumah

Next Post

Benarkan Porsi Makan untuk Ibu Hamil Harus Ditambah?

Related Posts

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

March 4, 2021
Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

February 28, 2021
PLN harus Siaga Banjir

PLN harus Siaga Banjir

February 21, 2021
2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

February 18, 2021
Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

February 18, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

PLN Diminta Jangan Unbundling Listrik, Karena Bertentangan Dengan Konstitusi

February 16, 2021
Resep Sop Iga Rumahan Mudah

Resep Sop Iga Rumahan Mudah

February 14, 2021
Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

February 12, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

Ada 433 Desa di Indonesia yang Belum Teraliri Listrik

February 11, 2021
Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

February 8, 2021
Next Post

Benarkan Porsi Makan untuk Ibu Hamil Harus Ditambah?

Kegunaan Lain dari Beauty Blender yang Belum Anda Ketahui

Terbaru

Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien

Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien

March 7, 2021
6 Manfaat Penting MPASI bagi Kesehatan si Kecil

6 Manfaat Penting MPASI bagi Kesehatan si Kecil

March 7, 2021
Rumah Zakat Salurkan 80 Paket BMK untuk Warga Jalan Kartini

Rumah Zakat Salurkan 80 Paket BMK untuk Warga Jalan Kartini

March 7, 2021
Hukum Memelihara Anjing di Rumah

Hukum Memelihara Anjing di Rumah

March 7, 2021
Ini Peralatan yang Perlu Disiapkan untuk MPASI Si Kecil

Ini Peralatan yang Perlu Disiapkan untuk MPASI Si Kecil

March 7, 2021
Semoga Allah Memberiku Kekuatan untuk Memakai Hijab Sepanjang Hidupku: Humaima Malik

Semoga Allah Memberiku Kekuatan untuk Memakai Hijab Sepanjang Hidupku: Humaima Malik

March 7, 2021
LAZ Al Azhar Sediakan Posko Medis untuk Korban Banjir Bekasi

LAZ Al Azhar Sediakan Posko Medis untuk Korban Banjir Bekasi

March 7, 2021
Cara Mudah Membuat Urap Sayur, Olahan Salad Khas Indonesia

Cara Mudah Membuat Urap Sayur, Olahan Salad Khas Indonesia

March 7, 2021
Hukum Meruqyah Rumah

Hukum Meruqyah Rumah

March 7, 2021
Milad Salimah ke-21, Salimah Kota Blitar Turut Sukseskan Jumat Berkah

Milad Salimah ke-21, Salimah Kota Blitar Turut Sukseskan Jumat Berkah

March 7, 2021

Terpopuler

  • Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Parenting Emmy Soekresno Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jerat Investor Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Unit Gerobak Pertama di Tengah Pandemi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga