Oleh : Andre Rahmatullah, Humas BMH Perwakilan Jawa Timur.
chanelmuslim.com – Kwartir Daerah Jawa Timur, Tukiyar, menyatakan dalam kepramukaan terdapat tiga hal penting yang harus dicapai.
“Di antarannya: peningkatan rasa patriotisme, pembentukkan karakter dan kecakapan hidup,” terangnya saat menggantikan Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf dalam sambutan.
Akhir-akhir ini, kata Tukiyar, melihat tayangan televisi yang jauh dari hal mendidik anak-anak kita, nampak sekali generasi kita menurun drastis, sikap kebangsaan tak melekat dihati mereka dan ini menjadi perhatian khusus dari orang tua.
“Saya yakin dan percaya, adek-adek peserta Jambore, insyaAllah menjadi generasi yang handal,” ucapnya pada acara “Jambore Nasional I Pandu Hidayatullah,” di Bumi Perkemahan Coban Rondo, Malang, Jawa Timur, Selasa (14/02/2017) sampai Sabtu (18/02/2017).
Dalam kegiatan bertema “Sukses Kaderisasi Melalui Pandu Hidayatullah”, lelaki sepuh ini menambahkan, ada tiga karakter yang harus diketahui,diantarannya: satu, karakter yang hanya berteori namun tak dilakukan, kedua: karakter yang beranggan-angan dan ujung-ujungnya tak sampai arah, ketiga: melainkan karakter yang harus diterapkan adalah karakter bertuliskan ilmu yang diamalkan dan dilakukan yang tak sekedar berucap.
“Selain bersolidaritas antar pulau, insyaAllah di sini pula adek-adek mampu belajar berkarakter akhlakul karimah,” tutupnya.
Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr Nashirul Haq mengatakan dalam jambore, diharapkan seluruh peseta Jamnas Pandu Hidayatullah memiliki karakter spiritual yang baik, kemandirian, ketangguhan dan keterampilan, serta rasa persaudaraan yang tinggi.
“Dalam pandu Hidayatullah ini, semua diharuskan memiliki kualitas ketakwaan, ketaatan, dan kesabaran yang tinggi dalam rangka menumbuhkan semangat juang dalam diri,” kata pria Jebolan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Adapun gelaran ini diikuti oleh Ribuan siswa tingkat SD, SMP, SMA/MA/SMK lembaga pendidikan Hidayatullah se-Indonesia, baik dari Sabang sampai Merauke.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Hidayatullah, Ustadz Amun Rowie mengatakan, Jambore Nasional I ini menjadi cikal bakal untuk selanjutnya diadakan kegiatan serupa.
“Kami mengumpulkan seluruh elemen lembaga pendidikan di Hidayatullah secara nasional mulai SD, SMP, dan SMA,” kata Pria yang berdomisili di Surabaya ini.
Amun, demikian beliau disapa, berharap kegiatan Jamnas (Jambore Nasional) ini berjalan lancar. Dia menjelaskan acara ini akan diisi dengan beragam kegiatan yaitu Pandu Challenge, Pandu Edutrip, serta Pandu Bela Negara.
“Khusus Pandu bela Negara kami mengundang TNI sebagai instruktur,” ujarnya.
Meskipun kegiatan diadakan di alam terbuka, lanjut Amun, kegiatan spiritual menjadi kegiatan unggulan dalam pandu ini. Sholat lima waktu wajib dijaga. Termasuk sholat sunnah lainnya. Hal itu, menurutnya sesuai dengan ruh Hidayatullah sebagai lembaga dakwah Islam.
Ditempat terpisah, Alim Puspianto, selaku Wakil Ketua 1 Pelaksana mengatakan, Gerakan Pandu Hidayatullah (GPH) adalah suatu aktifitas pengkaderan santri hidayatullah yang bertujuan mendidik anggotanya menjadi generasi yang siap melanjutkan estafeta perjuangan Islam melalui lembaga Hidayatullah.
“Standarisasi acara ini tak lain untuk menguatkan jalinan silaturahim antar santri dan sebagai pembuktian semangat sami’na wa atho’na,” jelas Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya.
Adapun kegiatan ini didukung penuh oleh Lembaga Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah se-Indonesia.(Mh/Ipr)