PENANGKAPAN mahasiswa Universitas Texas di Austin juga dilakukan seiring dengan berlalunya batas waktu bagi mahasiswa yang melakukan protes di Universitas Columbia.
Dilansir dari aljazeera, polisi di Amerika Serikat bentrok dengan mahasiswa di sebuah universitas di kota Austin, Texas, dan menangkap puluhan orang saat mereka membongkar sebuah perkemahan yang didirikan untuk memprotes perang Israel di Gaza.
Penangkapan di Universitas Texas di Austin (UT Austin) terjadi pada hari Senin (29/04/2024).
Para pengunjuk rasa menyerukan universitas-universitas mereka untuk memutuskan hubungan dengan Israel, yang menurut beberapa ahli di PBB melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 34.488 warga Palestina sejak 7 Oktober.
Protes tersebut telah mengguncang kampus-kampus di seluruh AS, dengan jumlah penangkapan mendekati 1.000 orang saat hari-hari terakhir perkuliahan berakhir.
Di UT Austin, seorang pengacara mengatakan setidaknya 40 pengunjuk rasa telah ditangkap pada hari Senin atas tuduhan pelanggaran dan perilaku tidak tertib.
Beberapa di antaranya dilakukan oleh petugas anti huru hara yang mengepung sekitar 100 pengunjuk rasa yang sedang duduk, menyeret atau membawa mereka keluar satu per satu di tengah teriakan.
Baca juga: Shafik dari Universitas Columbia Menegur Tindakan Keras di Gaza Namun Menghindari Kecaman
Sejumlah Mahasiswa Pro-Palestina Ditangkap di Universitas Texas Austin
Sekelompok demonstran lainnya menjebak polisi dan sebuah mobil van yang penuh dengan tahanan di antara gedung-gedung, sehingga menciptakan massa yang saling mendorong dan mendorong petugas untuk menggunakan semprotan merica dan perangkat flash-bang untuk membubarkan massa.
Konfrontasi tersebut merupakan peningkatan di kampus yang mempunyai 53.000 mahasiswa di ibu kota negara bagian tersebut, di mana lebih dari 50 pengunjuk rasa ditangkap pekan lalu.
Universitas tersebut pada Senin malam mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa banyak pengunjuk rasa tidak berafiliasi dengan sekolah tersebut dan bahwa perkemahan dilarang di kampus.
Sekolah tersebut juga menuduh bahwa beberapa demonstran melakukan agresi fisik dan verbal terhadap staf universitas, sehingga mendorong para pejabat untuk memanggil penegak hukum.[Sdz]