• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 16 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Salah Kaprah Gawat Pendidikan ala Najeela Shihab

Desember 1, 2018
in Berita
77
SHARES
589
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Salah kaprah gawat pendidikan sering diartikan lain atau dilihat sekilas mata saja. Menurut Najelaa Shihab, gawat pendidikan bukan hanya dilihat dari mutu pendidikan di daerah terpencil, tapi jauh lebih dari hal tersebut.

“Jadi yang namanya gawat darurat itu gak cuma di daerah terpencil aja, tapi coba lihatlah sekeliling kita,” ujar Najelaa Shihab saat ditemui ChanelMuslim.com di kawasan Jakarta, Kamis (29/11).

Najelaa mengatakan, ia selalu memiliki pengalaman langsung bertemu dengan orang-orang yang membutuhkan nilai-nilai pendidikan. Ketika banyak yang berpikir gawat darurat hanya di luar Jawa, itu salah besar.

Pengalamannya ikut terjun langsung di daerah Jakarta membuat dirinya sedih. Masih banyak anak-anak khususnya anak jalanan yang kekurangan mutu pendidikan.

Misalnya, ada di daerah Pasar Minggu yang jaraknya lumayan dekat dengan stasiun kereta api, di lokasi tersebut terdapat 540 anak jalanan dengan penampungan hanya satu rumah singgah.

Anak-anak yang ditemui tidak bisa sekolah. Kartu Jakarta Pintar juga tidak dapat karena tidak memiliki KTP atau akta lahir.
“Bayangin, itu didaerah ibu kota, apalagi luar daerah,” jelasnya.

Para orang tuanya mayoritas pengamen, kadang menunggu anak-anaknya belajar di rumah singgah. Baru setelahnya, orang tua mengajak kembali anak-anaknya untuk mengamen hingga larut malam.

“Dan kalau liat kejadian itu merasa masih banyak PR kita bersama,” tambahnya.

Salah kaprah perlu diluruskan agar semua orang peduli, bergerak dam ambil peran sesuai kemampuannya. Siapapun orangnya tidak perlu menyalahkan salah kaprah tersebut, tapi tanyakan pada diri sendiri seberapa besar kontribusi yang telah diberi.

Masalah pendidikan sudah ada dari efek puluhan tahun setelah merdeka. Namun, pendidikan saat itu belum menjadi prioritas. Di lihat sisi pemerintah, anggaran untuk pendidikan masih minim dan belum banyak memberikan pelatihan yang menghasilkan mutu pendidikan. Jadi, masih ada banyak orang dimintai sesuatu, tapi tidak bisa melengkapi kompetensinya.

Jumlah anak-anak yang putus sekolah itu masih banyak, bukan hanya diluar daerah saja. Di sisi yang lain, ada yang memang sekolah, tapi masih belum bisa membaca.

“Belum lagi diliat dari tingkat literasi, ada anak baru bisa baca di tingkat kelas 3 SD. Ada juga yang saya temui di Jakarta, anak itu baru bisa baca umur 12 tahun,” ungkapnya.

Mengenai masalah pendidikan gawat darurat, orang-orang juga salah kaprah dengan melihat sisi sekolahnya saja. Padahal masalah pendidikan juga bentuknya seperti buang sampah sembarangan, korupsi di berbagai level dan masih banyak lagi.

Melihat kenyataan tersebut secara umum, perbaikan pendidikan bukan hanya diujungnya saja, tapi ke hulunya juga.

“Kalau ada yang bilang kita mendapatkan bonus demografi dari banyaknya pemuda, itu bonus apa kalau anak-anaknya gak bisa baca dan gak tau buat mengembagkan minat bakatnya,” tutupnya. (Firda)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Kunci Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Next Post

Inilah Susunan Acara Reuni Akbar 212

Next Post

Inilah Susunan Acara Reuni Akbar 212

Khusus Malam Ini, Monas Buka 24 Jam

Menjaga Spirit 212

  • Baru, Kafe Isyara Jatiasih: Persembahan Terbaik dari Kawan Tuli yang Menghangatkan Hati

    Baru, Kafe Isyara Jatiasih: Persembahan Terbaik dari Kawan Tuli yang Menghangatkan Hati

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Komunitas Kreasikan Launching UMKM Hebat Batch-2 Dorong Semangat Pelaku Usaha

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7367 shares
    Share 2947 Tweet 1842
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3001 shares
    Share 1200 Tweet 750
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3917 shares
    Share 1567 Tweet 979
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5060 shares
    Share 2024 Tweet 1265
  • Pemerintah Jepang Adakan Program JENESYS untuk Anak Muslim Indonesia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    471 shares
    Share 188 Tweet 118
  • 25 Nama Bayi Laki-Laki Berawalan Huruf Z dalam Bahasa Arab

    620 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4913 shares
    Share 1965 Tweet 1228
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga