ChanelMuslim.com – Rashida Tlaib, seorang warga Amerika keturunan Palestina dan mantan perwakilan negara bagian Michigan, memenangkan nominasi Demokrat untuk Kongres di sebuah distrik yang berbasis di Detroit pada hari Selasa lalu.
Dengan tidak ada kandidat Partai Republik dalam pemilu itu, Tlaib hampir pasti akan menjadi wanita Muslim pertama di Kongres setelah pemilihan umum berlangsung pada bulan November.
Kursi Demokrat yang aman telah dipegang oleh anggota parlemen veteran John Conyers sejak 1965. Dia mengundurkan diri awal tahun ini setelah tuduhan pelecehan seksual terhadapnya.
"Dia bukan tipikal politisi Anda," kata pendukung Tlaib, Isra Daraiseh tentang calon anggota kongres yang akan segera datang. "Dia mengatakan apa yang dia maksud dan dia melakukan apa yang dia katakan."
Daraiseh juga menyebut Tlaib sebagai teladan karena dedikasinya dan "keasliannya".
"Detroit benar-benar menderita, dan saya telah melihat secara langsung apa yang dilakukan Rashida dengan konstituennya."
Rashida Tlaib – Ibu dari dua anak ini – menjalankan kampanye anti kemapanan progresif dengan fokus pada perlindungan lingkungan serta menentang pemotongan pajak untuk perusahaan-perusahaan besar dan dia tidak menjauh dari masalah Israel-Palestina.
Puluhan pendukung Tlaib berkumpul di tempat Detroit pada hari Selasa lalu, mereka bergembira mengetahui hasil perhitungan menunjukkan kandidat mereka memimpin, seolah-olah tim sepak bola favorit mereka telah mencetak gol.
Ketika mereka tidak menatap layar, para aktivis menari dengan musik hip hop. Begitu DJ memainkan lagu rakyat Arab, pendukung Tlaib berdarah Arab dan non-Arab membentuk cincin manusia dengan bendera Palestina melambai di belakang mereka.
Panitia komunitas Nada al-Hanooti menggambarkan kemenangan Tlaib sebagai "revolusioner" untuk Detroit dan Arab serta Muslim di AS.
"Saya pikir ini adalah langkah ke arah yang benar," al-Hanooti mengatakan pada MEE. "Detroit benar-benar menderita, dan saya telah melihat langsung apa yang Rashida lakukan dengan konstituennya."
Tlaib, anak tertua dari 14 anak, mengatakan pada MEE pada Maret lalu bahwa ketika tumbuh besar di Detroit, dia melihat kesejajaran antara gerakan hak sipil di AS dan perjuangan Palestina untuk keadilan.
Mantan legislator negara bagian itu menambahkan bahwa dia berharap bbisa membawa "perspektif unik" dengan mengadvokasi hak-hak yang setara untuk orang Palestina dan Israel. Dia mengatakan dia tidak takut untuk membela "ekstremis sayap kanan" yang menyerang siapa saja yang mengkritik kebijakan Israel.
"Saya sudah sangat jelas kepada semua orang yang bertanya tentang masalah ini sehingga saya melihat semuanya melalui kacamata hak asasi manusia," tegas Tlaib.[ah/worldbulletin]