BARU-baru ini ramai di kalangan para Bunda mengenai fenomena ASI bubuk yang dibagikan oleh seorang ontent creator yang mengubah ASI yang encer menjadi bubuk.
Mulanya ia mengirim ASI yang telah diperah dalam bentuk cooler box sebanyak 1 liter kepada suatu perusahaan yang memiliki jasa untuk mengubah ASI cair menjadi bubuk.
Setelah dua minggu, ASI yang telah ia kirim sebelumnya telah menjadi bubuk yang tersimpan dalam 20 sachet. Tiap sachet memiliki berat sebanyak 5 gram.
Tentu fenomena ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, hingga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) angkat bicara.
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI, Tangan Tidak Mengepal
Ramai Fenomena ASI Bubuk, IDAI Angkat Bicara: Tidak Direkomendasikan
Dokter spesialis anak Naomi Esthernita Fauzia Dewanto tidak merekomendasikan pemberian air susu ibu (ASI) bubuk untuk bayi.
Tentu bukan tanpa alasan. Belum ada aturan yang jelas dan aman soal pengolahan ASI secara freeze-dried, izin dari BPOM, serta sejumlah risiko yang bisa membahayakan bayi.
“Di Indonesia sendiri karena belum ada yang seperti pengolahannya yang benar-benar sesuai. Artinya belum ada rules-nya seperti apa. Semuanya itu harus di-approve oleh badan POM,” kata Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut, melansir detik. (Ahad, 19/05/2024)
Selain itu, penggunaan ASI bubuk yang dihasilkan melalui freeze drying harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Para ibu perlu mendapatkan informasi yang cukup tentang manfaat dan risiko terkait, serta konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Naomi juga menyebutkan bahwa freeze drying belum memiliki bukti (setidaknya untuk saat ini) tentang kandungan gizi ASI dan keamanan dari bakteri dan virus.
“Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dryed ASI memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi,”imbuh dr. Naomi mengutip dari Klikdokter.
Freeze drying ASI menjadi bubuk adalah sebuah inovasi khususnya bagi bank ASI yang mungkin menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam hal penyimpanan dan transportasi.
Namun, tanpa pedoman yang jelas dari lembaga kesehatan terkemuka seperti WHO dan FDA, serta kekurangan data tentang efek jangka panjangnya terhadap nutrisi ASI, penting bagi para orang tua dan penyedia layanan kesehatan untuk berhati-hati.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya inovatif tetapi juga aman dan efektif untuk bayi serta anak-anak.
Untuk saat ini jika bayi berada di dekat Bunda, pemberian ASI yang paling baik adalah dengan menyusu langsung, jika Bunda bekerja pun penggunaan ASIP yang dianjurkan adalah ASIP tersegar yang pemberiannya tidak jauh dari waktu pemerahan.
[Ln]