ChanelMuslim.com—Mantan ketua DPD PDIP Jakarta Boy Sadikin resmi mengundurkan diri dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, itu karena merasa kecewa dengan keputusan DPP PDIP yang menjagokan petahana Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada 2017.
Surat pengunduran dirinya tersebut dilayangkan dan langsung ditujukan pada Megawai pada 21 September lalu, usai partai berlambang banteng moncong putih, itu memutuskan Basuki-Djarot maju dalam pilkada.
Dalam surat yang beredar di kalangan media, putra mantan gubernur DKI Ali Sadikin, itu membeberkan tiga alasannya. Pertama, ia merasa aspirasi tentang kepala daerah Provinsi DKI Jakarta berbeda dengan keputusan Ketua Umum DPP PDIP.
Alasan kedua, ia berpendapat perbedaan itu akan berakibat negatif pada keutuhan dan soliditas PDIP dalam menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah di DKI Jakarta 2017.
Dan alasan ketiganya, Boy secara pribadi tidak ingin menjadi beban bagi PDIP dan dapat secara bebas menyalurkan aspirasi kepada pihak lain yang berkesesuaian dengan isi hati nurani dan keyakinan pribadinya.
“Saya tidak suka sama Ahok bukan karena SARA, karena Ahok etnis Tionghoa dan Kristen, tapi karena kepribadiannya yang suka memarahi PNS seakan paling benar. Pembuat SARA itu Ahok sendiri,” kata Boy Sadikin, Kamis (22/9/2016) seperti dikutip Antara.
Mundurnya Boy sebagai tokoh penggerak kader dan simpatisan PDIP di Ibu Kota, diprediksi bakal menyulitkan langkah PDIP dalam melakukan konsolidasi kader di akar rumput untuk memenangkan pasangan Basuki-Djarot.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Sigma, Said Salahudin saat diminta pendapatnya soal pengunduran Boy. “Bahkan, ini boleh disebut sebagai musibah bagi PDIP dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta,” ujar Said, seperti dikutip harian Republika, Jumat (23/9/2016)
Said menilai, selama ini Boy Sadikin adalah motor PDIP untuk meraup suara di Jakarta. Ketokohannya di DKI, dalam pandangan Said, bahkan melampaui trah Sukarno. Buktinya, ia pernah mengalahkan secara telak Puti Guntur Soekarnoputra dalam pemilihan ketua DPD PDIP DKI Jakarta tahun 2014 silam.
Said juga mencatat bahwa Boy berjasa dalam memenangkan pasangan Jokowi-Basuki dalam Pilkada DKI 2012. Kemudian, pada 2014, dia membantu kemenangan PDIP dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden di Ibu Kota.
Said memperkirakan, mundurnya Boy akan diikuti pula oleh pengurus dan kader PDIP lainnya. Usai mundur, Boy dikabarkan lebih memilih bergabung dengan tim kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. (mr)