• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 8 Juli, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Profesor Jepang Masuk Islam Setelah Tersentuh Ayat Al-Qur’an: Ini Anugerah Terbesar dalam Hidup Saya

Juli 6, 2025
in Berita
Profesor Jepang Masuk Islam Setelah Tersentuh Ayat Al-Qur'an: Ini Anugerah Terbesar dalam Hidup Saya

Prof. Dr. Atsushi Kamal Okuda. Foto: Instagram @islamdijepang

70
SHARES
535
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

SEBUAH momen spiritual mengubah arah hidup seorang ilmuwan asal Jepang, Prof. Dr. Atsushi Kamal Okuda, seorang akademisi terkemuka yang kini dikenal sebagai tokoh muslim inspiratif di Negeri Sakura.

Keputusan besarnya untuk memeluk Islam bermula dari perenungannya terhadap salah satu ayat dalam Al-Qur’an, yang baginya menjadi titik balik pencarian makna hidup yang selama ini hilang.

Ayat yang membuka mata dan hatinya adalah Surah Al-Hijr ayat 26, yang menjelaskan tentang penciptaan manusia dari tanah liat kering.

“Saat itulah saya memutuskan untuk memeluk Islam. Saya yakin, ini adalah anugerah terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dalam hidup saya,” ujar Prof. Okuda dalam salah satu wawancaranya.

Dari Ateis ke Pencari Kebenaran

Sebelum mengenal Islam, Prof. Okuda mengaku pernah hidup dalam kegelapan spiritual.

Meski menyandang status akademisi, ia menjalani kehidupan sebagai seorang ateis yang tidak mempercayai adanya Tuhan maupun agama.

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Islam di Jepang (@islamdijepang)

Ia menyebut kehidupannya saat itu “barbar dan tanpa arah”.

Tidak ada nilai spiritual yang menjadi pegangan, dan ia pun merasa hampa meski dikelilingi pencapaian akademik.

Namun, perkenalannya dengan Islam membawa perubahan drastis. Ia mulai mempelajari nilai-nilai ajaran Islam secara lebih mendalam.

Prosesnya tidak singkat, tetapi penuh dengan perenungan dan usaha yang serius.

Ia tertarik mempelajari konsep tauhid (keesaan Tuhan) dan merasa bahwa ajaran Islam menawarkan jawaban komprehensif atas krisis kemanusiaan dan hukum yang selama ini dia telaah dalam dunia akademik.

“Saat saya masih menjadi mahasiswa hukum, saya berpikir bahwa tidak ada sistem hukum lain di dunia ini yang mampu menyelesaikan persoalan global seefektif hukum Islam. Dalam Al-Qur’an, bahkan disebutkan bahwa membunuh satu jiwa yang tidak bersalah sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia. Ini adalah prinsip yang sangat kuat, namun manusia kerap melupakannya. Maka dari itu, kita perlu membaca dan memahami Al-Qur’an,” tuturnya.

Profesor Jepang Masuk Islam Setelah Tersentuh Ayat Al-Qur’an: Ini Anugerah Terbesar dalam Hidup Saya

Menemukan Makna Hidup di Tengah Dunia Akademik

Prof. Okuda bukan sosok sembarangan. Ia merupakan profesor dalam bidang Sistem Politik di Universitas Keio, salah satu universitas paling bergengsi di Jepang.

Keahliannya mencakup empat bidang utama: hubungan internasional, teori hukum dan sejarah, pendidikan bahasa asing, serta studi keagamaan.

Namun semua pencapaian akademik itu tidak membuatnya merasa utuh, hingga ia menemukan Islam.

Sejak resmi menjadi mualaf pada tahun 2016, ia bahkan melanjutkan studi Islam di kota Aleppo, Suriah, untuk memahami lebih dalam ajaran agama yang kini ia yakini sepenuh hati.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Asrama Pekerja Migran Indonesia di Kagawa, Jepang

Misi Dakwah di Negeri Matahari Terbit

Kini, Prof. Okuda tidak hanya menjadi seorang muslim, tetapi juga seorang dai aktif yang menyebarkan nilai-nilai Islam di Jepang.

Bersama rekan-rekannya, ia mengadakan berbagai kelas dan forum dakwah, dengan tujuan mengenalkan Islam secara rasional dan menyentuh hati.

Kisah Prof. Dr. Atsushi Kamal Okuda menjadi bukti bahwa hidayah bisa datang melalui berbagai jalan, termasuk dari satu ayat Al-Qur’an yang menyentuh nurani terdalam.

Perjalanannya dari seorang ateis menjadi tokoh dakwah di Jepang merupakan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia, bahwa pencarian makna hidup tidak pernah mengenal batas geografi, latar belakang, maupun profesi.[Sdz]

Tags: Profesor Jepang Masuk Islam Setelah Tersentuh Ayat Al-Qur'an: Ini Anugerah Terbesar dalam Hidup Saya
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Guadalete: Kemenangan Pertama Umat Islam di Bumi Indah Andalusia

Next Post

Jangan Makan Melebihi Takaran

Next Post
Jangan Makan Melebihi Takaran

Jangan Makan Melebihi Takaran

Budaya Kematian di Arab Saudi yang Belum Kita Tahu

Budaya Kematian di Arab Saudi yang Belum Kita Tahu

Lega Tak Selalu Tenang

Lega Tak Selalu Tenang

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga