• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 7 Juli, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Budaya Kematian di Arab Saudi yang Belum Kita Tahu

Juli 6, 2025
in Khazanah
Budaya Kematian di Arab Saudi yang Belum Kita Tahu

Ilustrasi, foto: viva.co.id

67
SHARES
512
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

Meski dukanya sama: kematian, tapi budaya kematian di Saudi berbeda dengan Indonesia. Inilah yang dilakukan orang Arab Saudi.

Kematian itu peristiwa biasa. Meski sama-sama umat Islam, inilah yang berbeda dari masyarakat Arab Saudi dengan umumnya orang Indonesia ketika ada yang mati.

Berita Duka tidak Vulgar

Di Saudi, jika ada yang mati, anggota keluarga umumnya hanya menulis status di WA dengan ‘Allahummagfir lahu’ atau ‘Allahummagfir laha’, dan seterusnya. Dan ini hanya beredar di kalangan keluarga dan kerabat saja.

Tidak seperti di Indonesia yang diumumkan melalui pengeras suara di masjid dan mushola. Ada bendera kuning. Beredar pula di grup-grup tentang foto dan profil almarhum, dan lainnya.

Dampaknya, banyak tetangga di Saudi yang tidak tahu. Mereka hanya menyadari ada kabar itu ketika banyak mobil yang parkir di rumah tetangganya.

Dan kehidupan bertetangga di Arab Saudi tidak seakrab di Indonesia. Meski bertetangga, umumnya orang tidak saling kenal, kecuali kerabat atau teman bermain sejak kecil.

Sertifikat Kematian

Di Indonesia, banyak orang yang boleh memeriksa seseorang apakah memang sudah mati. Tapi di Saudi, harus di rumah sakit dan dari situ akan dikeluarkan sertifikat kematian.

Sertifikat inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembagian waris dan surat-surat keterangan lainnya.

Jenazah Tidak Dipulangkan

Di Indonesia, meski seseorang wafat di rumah sakit, jenazahnya tetap akan dipulangkan ke rumah duka. Sanak kerabat akan berkumpul mendoakan, memandikan, menyalatkan, dan menguburkan.

Tapi di Saudi, jenazah yang sudah di rumah sakit, tidak dipulangkan ke rumah duka. Anggota keluarga dipersilakan melihat jenazah yang disimpan di ‘laci’ untuk yang terakhir kali, itu pun terbatas.

Dan, pengurusan jenazah untuk dimandikan, dishalatkan, dan dimakamkan begitu cepat. Sehingga, banyak anggota keluarga yang tidak sempat melihat jenazah untuk terakhir kalinya.

Pengurusan Jenazah Dilakukan Negara

Di Indonesia, jenazah bisa dimandikan, dishalatkan, dan dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat tanpa campur tangan negara. Sementara di Saudi sebaliknya.

Segala pengurusan jenazah dilakukan oleh negara. Mulai dari yang menentukan sudah wafat-tidaknya, yang memandikan, yang menyelenggarakan penyalatan, dan memakamkan.

Anggota keluarga hanya boleh melihat jenazah yang dimandikan, atau sekadar membantu memandikan. Tapi yang memandikan ada tim khusus dari negara, biasanya dua orang.

Setelah dimandikan dan dikafankan, jenazah dibawa ke masjid untuk dishalatkan. Nah, yang membawa jenazah ke masjid juga pihak negara melalui ambulan. Tidak ada konvoi keluarga.

Khusus untuk warga yang dekat Masjidil Haram, dishalatkannya di sana. Begitu pun yang dekat dengan Masjid Nabawi. Pelaksanaan shalat mengikuti kedekatan waktu shalat.

Khusus untuk pemakaman, di Saudi hanya ada sedikit tempat pemakaman. Seperti di Mekah, tempat pemakaman untuk umum di Saroya, sementara untuk warga lokal di Ma’la. Begitu pun di Madinah yang dilakukan di Baqi’.

Satu kuburan bisa diisi banyak jenazah. Dan, tidak ada batu nisan yang bertuliskan keterangan tentang jenazah. Kuburan pun umumnya rata, hanya ada batu kecil di atasnya.

Apa tidak penuh jika satu kuburan diisi banyak jenazah? Biasanya, pemerintah akan ‘membersihkan’ kuburan setiap empat tahun sekali.

Keadaan di Rumah Duka

Sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan tahlilan untuk beberapa hari yang berbeda di rumah duka. Tapi di Saudi, tidak sama sekali.

Setelah pemakaman, biasanya keluarga dan sanak kerabat berkumpul di rumah duka. Umumnya mereka berkumpul di sana selama tiga hari berturut-turut untuk menemani keluarga yang berduka.

Nah, selama tiga hari itu, ada di antara keluarga atau sanak kerabat yang bersedekah melalui donasi makan bersama. Ada yang siap menyediakan makan siang, makan malam, dan seterusnya. Semua itu ditujukan untuk sedekah yang pahalanya diniatkan untuk almarhum atau almarhumah yang mereka cintai. [Mh]

 

 

 

 

Tags: Budaya Kematian di Arab Saudi yang Belum Kita Tahu
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Jangan Makan Melebihi Takaran

Next Post

Lega Tak Selalu Tenang

Next Post
Lega Tak Selalu Tenang

Lega Tak Selalu Tenang

Belajar Hakikat Pernikahan dari Orang Tua Shalahuddin Al Ayubi

Sabar Saat Hentakan Pertama Musibah

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga