SAHABAT, lega itu ternyata tak selalu tenang. Harapan-harapan yang menjadi nyata tapi juga saat kita mensyukuri apapun kenyataannya.
Ada hari kita jatuh, bangun, tertawa, bahagia bahkan tersungkur. Tapi apapun keadaannya, percayalah Allah adalah sebaik-baiknya pengatur.
Jika bukan jatuh, lantas apa yang akan mengajarkan kita tentang cara berdiri kokoh.
Jika bukan kekecewaan, lantas apa yang akan mengajarkan kita tentang membuat hati yang tegar? Setiap hal yang memberatkan kita adalah cara Allah untuk menjadikan kita lebih baik .
Allah selalu memberikan sesuatu yang terbaik. Kehendak yang lebih baik dari apa-apa yang kita inginkan, lebih besar dari apa-apa yang kita harapkan.
Itulah mengapa hati perlu dilatih untuk lebih peka agar mampu lebih memaknai bagaimana cara Allah menyayangi kita.
Kamu lelah dengan apa yang kamu alami saat ini? Kita juga pernah seperti itu, mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.
Baca juga: Profession Lyfe: Housewife, Tinggalkan Legacy Sesuai Jati Diri
Lega Tak Selalu Tenang
Yang harus kita lakukan adalah berdamai dengan keadaan kita, cintai diri kita, nikmati segala kesulitan kita dan yang terpenting: ikhlaskan.
Sebab ikhlas mengantarkan kita pada kedamaian.
Lega tidak selalu mendatangkan ketenangan, tapi kepasrahan atas takdir dari Allah Subhanahu wa taala yang akan membuat hati menjadi tenteram.
Baik sangka yang kita utamakan membantu hati meraih ketenteraman karena di sana ada keikhlasan. Keikhlasan yang mengantarkan pada kedamaian hati.
Kelegaan sekali lagi bukan pada masa sulit yang sudah terlewati tapi terletak pada besarnya rasa syukur atas anugerah pengalaman terindah yang kita jalani.
Segala kesulitan datang bersama kemudahan. Terus bersemangat dan jaga keikhlasan untuk meraih ketenteraman dan kedamaian hidup di dalam ridho Allah Subhanahu wa taala.[ind]
Sumber: Pelangi Senja (https://t.me/semangatsubuh)