Sebuah badan internasional ulama Muslim menyerukan umat Islam dan warga di seluruh dunia untuk segera menyelamatkan ribuan pengungsi Suriah dan warga Gaza yang diambang kematian karena kedinginan di kamp-kamp pengungsi dan penampungan.
“Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) menuntut umat Islam dan masyarakat dunia untuk segera bergerak cepat memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah serta saudara-saudara kita di Gaza dan Palestina,” kata sebuah pernyataan IUMS yang diterbitkan pada hari Rabu hari ini (14/1/2015) di situs mereka.
“IUMS menyerukan PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan di dunia untuk membantu lewat darat, udara dan laut ke daerah-daerah yang rentan mengalami bencana,” tambah pernyataan IUMS.
“IUMS juga menekankan bahwa merupakan syariat Islam untuk menyumbangkan uang, waktu dan usaha guna membantu pengungsi Suriah dan orang-orang yang terkena dampak bencana di mana-mana,” jelas IUMS.
Mereka juga memuji upaya organisasi bantuan dan kemanusiaan yang meluncurkan kampanye bantuan, sembari menekankan perlunya upaya lebih di seluruh dunia.
Menurut kelompok pro-oposisi Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah, setidaknya 27 orang, termasuk 16 anak-anak dan tiga wanita telah kehilangan nyawa mereka karena cuaca dingin selama konflik di negara itu sejak Maret 2011 lalu.
Enam belas mayat warga Suriah tewas membeku ditemukan di Lebanon, Turki dan kamp pengungsi lainnya, dan sisanya tewas di seluruh negeri menyusul terjadinya badai musim dingin besar dan kondisi cuaca yang buruk.
Baru-baru ini, bayi pengungsi berusia 2,5 bulan mati membeku di sebuah kamp pengungsi yang ada di Lebanon.
Timur Tengah dihantam oleh badai musim dingin yang parah selama dua minggu terakhir, sehingga memaksa jutaan pengungsi pengungsi Suriah menghadapi kematian di kamp-kamp mereka.
Suriah, Lebanon, Yordania dan Turki, empat negara yang menumpang mayoritas pengungsi telah menghadapi dingin yang ekstrem, hujan, salju dan suhu yang membeku.
Cuaca buruk yang sama juga dialami di Jalur Gaza, yang mengalami kerusakan akibat serangan Israel selama perang Juli tahun lalu.[af/onislam]