Persatuan pengkhotbah dan imam Senegal, mengecam kunjungan sekelompok Muslim ke Israel dan bertemu dengan presiden Israel Reuven Rivlin di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan hari Senin kemarin (9/12/2014), Persatuan para imam itu mengatakan bahwa beberapa imam dan pengkhotbah yang mewakili berbagai ormas Islam Senegal pada hari Jumat pekan lalu menggelar konferensi pers di masjid terbesar di kota Dakar dan membahas tentang pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia rakyat Palestina.
Baca Juga: Persatuan Ulama Kecam Prancis Terkait Pernikahan Sesama Jenis
Persatuan Imam Senegal Kecam Kunjungan Sekelompok Ulama ke Israel
Mereka menyatakan solidaritas kepada rakyat Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem serta Masjid Al-Aqsha yang menurut mereka sedang diYahudisasikan oleh Israel.
Menurut pernyataan mereka, sekelompok ulama yang mengunjungi Israel dikirim kesana atas permintaan Duta Besar Israel untuk Senegal.
Pernyataan para pengkhotbah dan imam Senegal menggambarkan kunjungan sekelompok ulama ke Israel sebagai sebuah pengkhianatan dan mendesak semua ormas Islam dan organisasi masyarakat sipil di Senegal untuk memboikot kedutaan Israel di Dakar dan menyerukan untuk melarang kunjungan ke Israel namun mendorong umat Islam melakukan kunjungan ke Palestina dan tempat-tempat suci islam lainnya di sana untuk menunjukkan solidaritas.
Pernyataan Persatuan pengkhotbah dan imam Senegal itu muncul setelah delegasi dari lima ulama Muslim dari Senegal mengunjungi Israel akhir November lalu dan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin.
Situs berita Israel mengutip pernyataan kepala delegasi, Imam El Hadji Oumar Diene yang mengatakan bahwa “kami datang untuk perdamaian dan dialog antar agama, dan kami sangat senang dengan apa yang telah kami lihat dan alami selama kunjungan kami ke Israel.”
“Kami berdoa kepada Allah dengan harapan bahwa perdamaian akan datang ke Israel dan ke seluruh dunia. Kami melihat Anda membuat upaya-upaya besar untuk mengulurkan tangan Anda mewujudkan perdamaian, dan kami berharap pihak lain akan mengulurkan tangan mereka kepada Anda dalam damai dan penuh toleransi.”[af/maan]