ChanelMuslim.com – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama kerja lembur 24 jam guna menyelesaikan visa jamaah haji yang masih belum selesai. Sampai Ahad (16/8), baru sekitar 105 ribu visa jamaah haji yang sudah keluar dari 155.200 jamaah haji reguler yang mendapatkan kuota tahun ini.
“Untuk visa ini memang masih proses dan kita sudah dari Sabtu (15/8) kemarin lembur terus bekerja. Baru 105 ribu yang selesai,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil usai pelaksanaan upacara HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang dihadiri oleh seluruh petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di halaman Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (17/08).
Menurut Djamil, visa-visa jamaah haji yang masuk ke dalam gelombang pertama keberangkatan menuju Madinah sudah selesai. Visa yang masih belum keluar hanyalah visa jamaah haji yang akan terbang ke Jeddah atau jamaah haji gelombang kedua. Kemenag optimistis, semua visa haji bisa selesai pada Rabu (19/8) pagi. Selain waktu pemberangkatan jamaah haji gelombang dua masih lama, Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta pun sangat kooperatif membantu proses penyelesaiannya.
Bahkan, kata Djamil, pada hari kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi hari libur nasional, staf dan pejabat berwenang kedutaan juga ikut lembur dan masuk bekerja. “Alhamdulillah, Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta membuka diri dalam menyelesaikan visa-visa yang masih belum keluar. Hari ini pun mereka masuk, padahal seharusnya libur,” ujar Djamil.
Mengenai kesiapan embarkasi, Djamil menegaskan, pemerintah sudah memastikan sarana dan prasarana keberangkatan jamaah haji sudah dipersiapkan dengan matang. Tiga hari lalu, sudah dilakukan simulasi pemberangkatan jamaah dari mulai calon haji masuk ke asrama haji embarkasi di masing-masing daerah, sampai ke bandara pemberangkatan. Simulasi juga meliputi tahapan teknis pemeriksaan kesehatan di asrama haji, pemeriksaan dokumen di imigrasi keberangkatan, dan proses pemeriksaan dokumen dan barang bawaan jamaah di bandara kedatangan.
“Dari simulasi itu, kita hitung semua waktunya. Dari embarkasi asrama ke bandara berapa menit, imigrasi berapa menit, dan masa tunggu di bandara berapa menit sebelum keberangkatan agar kita mengetahui kesiapannya semua,” tutur Djamil.
Mantan kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi pada 2005-2008 Ahmad Kartono mengatakan, para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436 H/2015 M diminta untuk mewaspadai penumpukan jamaah haji saat pemulangan dari Tanah Suci. Alasannya, perubahan rute kedatangan dan kepulangan jamaah haji dari Makkah berpotensi membuat penumpukan jamaah di bandara.
“Terutama untuk pemulangan gelombang pertama, jamaah akan berbondong-bondong masuk bandara dan tidak akan masuk ke hotel seperti tahun-tahun sebelumnya. Petugas harus ekstra hati-hati dan mewaspadai potensi penumpukan jamaah ini,” kata Kartono.
Kartono menjelaskan, tidak seperti tahun lalu, tujuan kedatangan jamaah haji gelombang pertama tidak lagi dipecah ke dua bandara, yakni Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) di Jeddah dan Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) di Madinah. Semua jamaah haji gelombang pertama asal Tanah Air akan langsung masuk ke Bandara AMAA Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah sembilan hari kemudian.
Adapun jamaah haji gelombang kedua akan masuk Jeddah dan langsung menuju Makkah sebelum dipulangkan melalui Bandara AMAA Madinah. Dengan perubahan rute ini, kata Kartono, seluruh kepulangan jamaah haji gelombang pertama akan melalui Jeddah. Mulai tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan tidak menyediakan hotel transit di Jeddah. Artinya, dari Makkah jamaah langsung masuk ke Bandara KAA Jeddah dan langsung diterbangkan ke Tanah Air. “Dampak negatif kebijakan baru inilah yang harus diwaspadai ekstra hati-hati,” kata Kartono.
Kendati demikian, dia melanjutkan, kebijakan baru yang dijalankan berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya mempunyai dampak posisif bagi jamaah. Jamaah haji akan terhindar dari kelelahan perjalanan dari Jeddah ke Madinah yang menempuh perjalanan darat antara delapan sampai 10 jam.(dirjenphukemenag)