• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 6 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Pentingnya RUU Ketahanan Keluarga dalam Mewujudkan Pembangunan Ramah Keluarga

November 15, 2025
in Berita
Pentingnya RUU Ketahanan Keluarga dalam Mewujudkan Pembangunan Ramah Keluarga

Pentingnya RUU Ketahanan Keluarga dalam Mewujudkan Pembangunan Ramah Keluarga

68
SHARES
523
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

RUU Ketahanan Keluarga mempunyai posisi penting dalam mewujudkan pembangunan ramah keluarga karena kebijakan tersebut membutuhkan kolaborasi dan payung regulasi yang kuat.

Upaya menghadirkan pembangunan yang ramah keluarga terus menjadi perhatian para pemerhati kebijakan publik.

Dalam dialog “Potret Keluarga Indonesia di Tengah Arus Perubahan”, Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, pakar Ketahanan Keluarga dan Guru Besar IPB University, menekankan bahwa pembangunan yang memihak keluarga tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri, baik oleh individu, komunitas, maupun lembaga tunggal, Sabtu (15/11/2025) secara daring.

Menurutnya, keluarga adalah unit sosial yang paling terdampak oleh setiap perubahan, sehingga kebijakan publik harus memastikan bahwa pembangunan tidak menimbulkan risiko dan kerentanan baru bagi mereka.

“Kita tidak bisa berharap satu lembaga menyelesaikan persoalan keluarga. Pembangunan ramah keluarga harus melibatkan pemerintah, dunia pendidikan, lembaga layanan, masyarakat, dan sektor swasta. Kolaborasi adalah kunci, bukan kerja parsial,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa setiap pembangunan memiliki konsekuensi. Karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan—baik yang berkaitan dengan ekonomi, infrastruktur, transportasi, perumahan, maupun transformasi digital—tidak menambah tekanan bagi keluarga. Banyak kebijakan pembangunan saat ini, menurutnya, kurang memperhitungkan dampak terhadap kehidupan keluarga, sehingga memunculkan beban sosial baru yang harus ditanggung masyarakat.

Baca juga: Prof. Euis: Kebijakan Pembangunan yang Ramah Keluarga Sangat Penting

“Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan pembangunan tidak membawa risiko bagi keluarga, baik risiko sosial, psikologis, ekonomi, maupun moral,” tambahnya.

RUU Ketahanan Keluarga Sebagai Kerangka Utama

Dalam konteks tersebut, Prof. Euis menilai bahwa RUU Ketahanan Keluarga memegang posisi strategis. RUU ini dianggap bukan sekadar dokumen legal formal, tetapi kerangka besar yang dapat menyatukan arah kebijakan lintas sektor. Selama ini, program penguatan keluarga berlangsung secara terpisah dan tidak memiliki payung hukum yang dapat menyatukan berbagai kementerian dan lembaga.

RUU Ketahanan Keluarga memuat sejumlah prinsip penting, antara lain:

* penguatan fungsi keluarga dalam bidang pendidikan, perlindungan, ekonomi, dan pembinaan karakter;
* perlindungan keluarga dari kerentanan sosial dan digital, termasuk kekerasan, eksploitasi, dan tantangan era teknologi;
* koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar kebijakan tidak berjalan terfragmentasi;
* penyediaan standar minimal pelayanan keluarga oleh pemerintah;
* penataan lingkungan dan tata ruang yang berpihak pada keluarga melalui ruang publik yang aman dan inklusif.

Bila RUU ini berjalan, pembangunan nasional akan memiliki acuan yang jelas dalam menempatkan keluarga sebagai pusat orientasi kebijakan.

“RUU Ketahanan Keluarga ini penting sebagai payung kebijakan. Tanpa regulasi yang kuat, pembangunan akan terus parsial. RUU ini memberi arah agar negara benar-benar hadir mendukung ketahanan keluarga secara sistematis,” jelasnya.

Ia menutup paparannya dengan menegaskan bahwa ketahanan keluarga adalah fondasi ketahanan bangsa. Keluarga bukan sekadar objek pembangunan, tetapi harus menjadi pusat orbit dari seluruh proses pembangunan nasional. Dengan demikian, setiap upaya pembangunan dapat membawa hasil yang lebih adil, berkelanjutan, dan benar-benar berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Euis Sunarti Paparkan Kekeliruan dalam RUU P-KS

Dialog Potret Keluarga Indonesia digelar dalam rangka memaknai Hari Ayah Nasional 2025 dan Milad Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia ke-11.

Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu panel tematik yang membahas Potret Keluarga Indonesia di Tengah Arus Perubahan dan sesi Desiminasi Hasil Survei Keluarga Indonesia.

Sesi 1 menghadirkan narasumber: Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. (Ahli Pemberdayaan & Ketahanan Keluarga IPB) dengan Materi: “Ketahanan Keluarga di Tengah Krisis Kesehatan Mental, Ekonomi dan Liberalisasi Seksualitas”.

Ada pula Prof. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, M.Si. (Ahli Sosiologi Pedesaan IPB) dengan materi: “Perubahan Sosial dan Lanskap Baru Kehidupan Keluarga Indonesia”, serta Achmad Nur Hidayat, M.P.P. (Pemikir Kebijakan Publik Indonesia) dengan materi: “Arah dan Dampak Kebijakan Publik terhadap Ketahanan Keluarga”.

Sementara itu, sesi 2 menghadirkan narasumber: Sinta Susanto Putri, S.P., M.Edu.(Ketua Indonesian Family Institute (IFI) GiGa Indonesia), dan Rahmi Damayanti, M.Si. (Ketua Gugus Tugas Data dan Informasi (DIRGA) GiGa Indonesia).[ind]

Tags: Pentingnya RUU Ketahanan Keluarga dalam Mewujudkan Pembangunan Ramah Keluarga
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pembangunan Ramah Keluarga: Fondasi Indonesia Emas 2045

Next Post

Cara Membuat Masker Tomat untuk Kecantikan

Next Post
Omelet tomat goreng

Cara Membuat Masker Tomat untuk Kecantikan

Cantik Itu Luka

Cantik Itu Luka

Nilai Sebuah Momentum

Nilai Sebuah Momentum

  • Tafsir Surat Abasa Ayat 1-16

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5174 shares
    Share 2070 Tweet 1294
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7681 shares
    Share 3072 Tweet 1920
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1599 shares
    Share 640 Tweet 400
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    820 shares
    Share 328 Tweet 205
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5192 shares
    Share 2077 Tweet 1298
  • Jangan Putus Asa, Ada 20 Pintu Rezeki yang Bisa Kamu Usahakan

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    2074 shares
    Share 830 Tweet 519
  • Abdullah bin Sa’ad, Murtad dan Kembali pada Islam

    850 shares
    Share 340 Tweet 213
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3252 shares
    Share 1301 Tweet 813
  • Nashin Mahtani Dinobatkan sebagai Penerima WIN DRR Rising Star Award 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga